Lihat ke Halaman Asli

BBM Mengingatkan Kita untuk Berpikir Strategis...

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengamati apa yang ada belakangan ini, sangat mirisnya bangsa ini didera oleh sekian banyak “ujian”. Kehidupan akan terus berlangsung tanpa memperhatikan “musim” yang harus dilalui. Salah satu tantangan besar adalah masyarakat yang harus menghadapi potensi kemerosotan ekonominya, terlebih untuk menghadapi beban kehidupan yang tak pasti.

Ketakpastian yang harus dihadapi adalah lonjakan harga BBM yang berefek pada seluruh harga kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan harga BBM tentu saja merupakan refleksi dari ketakmampuan bangsa ini menghadapi sekian permasalahan yang ada, dari sisi ini pemerintah belum mampu untuk melihat kebijakan yang sudah ada dengan lebih komprehensif, sehingga kebijakan-kebijakan di kemudian hari akan berbuah pada ketakteradilan.

Terlepas dari masalah ini, kita harus tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki dan terhadap apa yang bisa kita upayakan. Apa yang terjadi saat ini haruslah dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi kita, bagaimanapun dalam firman Tuhan, kita harus menggunakan akal kita. Oleh karena itu, sudah barang pasti kita harus sadar bahwa bangsa ini tidak lagi kaya akan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharukan. Dengan pemikiran ini, masyarakat kita harus berpikir lebih keras dan kreatif untuk menghadapi masa depan. Pameo yang ada di masyarakat kita sendiri adalah sumberdaya alam merupakan malapetaka bukan merupakan berkah. Berangkat dari pernyataan ini tentu saja penyikapan ini harus berbuah pada orientasi yang lebih matang dan membudidayakan kekuatan modal manusia Indonesia yang kaya, bukan pada modal alam yang selama ini menggiurkan kita dan lupa daratan, sehingga menggiring kita pada jurang “kehancuran”.

Saya apresiasi kepada kawan-kawan yang lagi berdemo di seluruh tanah air, perjuangan ini sangat diharapkan oleh semua elemen masyarakat kita, baik itu tukang becak, tukang sayur, petani maupun anggota polri dan TNI yang mereka dalam kontradiksinya harus membendung potensi huru-hara yang ada. Akan tetapi, kita juga perlu bijak  menyikapi ini semua, jangan sampai ada korban yang tidak perlu.

Saya ingin kita semua sebagai bangsa yang sangat membanggakan, jangan sampai putus akal. Marilah kita saling menyokong dengan semangat gotong royong untuk lebih mengindahkan keberadaan bangsa ini kaya akan kreativitas dan kemandirian—kemandirian yang sejati—seperti yang diamanatkan oleh pejuang bangsa kita. Amanah yang kita emban sebagai penerus bangsa ini kan sudah barang pasti merupakan tanggungjawab dan kewajiban kita.

Menurut saya pribadi, kejadian ini merupakan bimbingan Tuhan yang maha kasih, dimana Tuhan ingin bangsa kita maju dengan kemandirian diri bukan lagi bersandarkan pada kekayaan yang akhirnya merugikan kita sendiri. Kekayaan alam yang selama ini mematikan kreativitas bangsa sampai pada akar-akarnya. Pemikiran saya ini bukan berarti saya setuju dengan lonjakan harga BBM, melainkan lebih pada penyikapan yang positif yang harus kita miliki dan hasrat yang menggelora untuk menjadi lebih baik. Saya hanya mengkhawatirkan apabila harga BBM tidak jadi naik, namun kita lupa untuk belajar berfikir strategis demi kelangsungan bangsa ini terlalaikan lagi.

Indonesia Jaya…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline