Air Mata Guru Honorer Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menjadi kisah Omjay kali ini. Seorang guru sekolah dasar yang saat ini menjadi trending topik di media sosial.
Beliau ditahan, karena dianggap menganiaya muridnya yang berada di kelas 1 SD. Ayahnya seorang polisi, dan ibu guru Supriyani tak berdaya dibuatnya. Kasusnya viral di berbagai media sosial. PGRI bergerak untuk membebasskan beliau dari berbagai macam tuduhan. Beliau harus dibebaskan karena jelas-jelas tidak bersalah, dan beliau sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
Di tengah hamparan hijau yang menyejukkan, terdapat sebuah kisah yang menggugah hati tentang seorang guru honorer bernama Supriyani yang mengajar di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Inilah air mata guru honorer bernama Supriyani.
Supriyani bukan hanya sekadar mengajar; ia adalah sosok pengorbanan yang menghadapi berbagai tantangan demi mencerdaskan generasi penerus. Supriyani tak ingin generasi emas Indonesia menjasi cemas dan lemas.
Sebagai guru honorer, Supriyani tidak mendapatkan gaji tetap yang layak. Ia mengandalkan honor yang sering kali tidak menentu, membuatnya harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ibu 2 orang anak ini tak pernah mengeluh.
Meskipun demikian, semangatnya untuk mengajar tidak pernah surut. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan anak-anak di daerahnya. Selamat 16 tahun mengabdi belum juga diangkat menjadi pegawai negeri.
Air mata Supriyani sering kali mengalir bukan hanya karena kesedihan akan nasibnya, tetapi juga karena kepedihan melihat kondisi sekolah yang minim fasilitas. Beliau tetap bekerja ikhlas mencerdaskan kehidupan bangsa.