Ada yang kurang tanpa bumbu kacang. Inilah topik pilihan Kompasiana. Omjay mencoba mengikuti tantangannya. Jadilah bumbu kacang buat sarapan pagi hari ini hari Selasa.
Nasi putih sudah Omjay siapkan di tempat box kecil untuk dibawa ke sekolah. Telor ceplok juga sudah Omjay masak pagi ini. Sebagai laki-laki mandiri, Omjay terbiasa memasak sendiri untuk sarapan pagi.
Omjay melihat ada sebungkus bumbu kacang di kulkas. Istri memang rajin menyiapkan bumbu pecel Madiun yang dibeli istri lewat langganan bumbu pecel yang datang ke rumah menawarkan bumbu pecelnya. Orangnya sudah tua. Namun semangat menjemput rezekinya luar biasa.
Istri selalu membeli banyak bumbu kacang atau bumbu pecel. Lalu disimpan di kulkas sebagai penambah selera makan. Bumbu pecel selalu ada di meja makan.
Pagi ini Omjay bangun pukul 04.20 WIB lalu mandi seperti biasa. Setelah itu pergi sholat subuh, dan mulai memasak eh menggoreng telor ceplok. Baunya harum sekali kalau sudah matang dan enak makan telor ceplok di pagi hari. Baunya mengundang selera makan.
Setelah telor ceplok matang, Omjay masukkan ke dalam box plastik dan tinggal memasukkan nasi putih ke dalam box plastik lainnya. Alhamdulillah semalam keponakan Omjay yang bernama Alda sudah masak nasi pakai magic jar. Penanak nasi ini memudahkan kami memasak nasi.
Sampai sekolah Labschool pukul 05.42 WIB. Alhamdulillah perjalanan lancar dan tidak Omjay temui kemacetan.