Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Bagaimana Mengatasi Guru Toxic di Sekolah atau Lingkungan Pendidikan?

Diperbarui: 7 September 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dokpri

Seorang kawan yang baik hati bertanya kepada Omjay. Alhamdulillah Omjay baru saja sholat berjamaah di masjid. Pertanyaanya gampang-gampang susah. Bagaimana mengatasi guru toxic di sekolah dan lingkungan pendidikan?

Artikel kisah Omjay kali ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Omjay mulai mencari tahu jawabnya dan dibantu kecerdasan buatan atau AI untuk menjawabnya. Ditambah pengalaman Omjay menjadi guru di sekolah SMP Labschool Jakarta.

Mengenali dan mengatasi Guru Toxic di sekolah dan Lingkungan Pendidikan tidaklah mudah. Semoga kisah Omjay ini dapat memberikan pencerahan buat kawan-kawan pembaca Kompasiana tercinta.

Siswa SMP Labschool Jakarta sedang ikut kegiatan lari pagi Jumat di kampus UNJ/dokpri

Dalam dunia pendidikan, peran guru sangat krusial dalam membentuk karakter dan pengetahuan siswa. 

Namun, tidak jarang kita menemukan guru yang memiliki sifat atau perilaku yang dapat dikategorikan sebagai "toxic". 

Guru toxic dapat mempengaruhi psikologis dan perkembangan siswa secara negatif.

Artikel kisah Omjay ini akan membahas ciri-ciri guru toxic, dampaknya, serta cara mengatasinya.

Ciri-Ciri Guru Toxic adalah:

1. Komunikasi Negatif:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline