Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Maafkan Lalu Lupakan Agar Hidupmu Tenang

Diperbarui: 15 Agustus 2024   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omjay dan Suhartanto/dokpri

Maafkan lalu lupakan adalah tema kisah omjay kali ini. Semoga memberikan semangat untuk pembaca bahwa hidup harus saling memaafkan dan melupakan hal-hal buruk yang telah dilakukan orang lain kepada kita. Sekaligus menjawab tantangan admin kompasiana dalam topik pilihan kali ini.

Beberapa hari lalu Omjay bertemu dengan kawan lama ketika masih kuliah S1 di IKIP Jakarta. Kami satu jurusan di jurusan pendidikan teknik elektro IKIP Jakarta. Namanya bapak Suhartanto. Beliau sekarang wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Labschool Kebayoran Jakarta Selatan.

Dari beliau Omjay belajar memaafkan dan melupakan orang lain yang sudah menyakiti hati kita. Beliau orangnya sabar dan tidak sombong. Bergaul dengan beliau membuat Omjay menjadi orang baik yang selalu berbicara dan berbuat kebaikan.

Mengapa kita harus memaafkan orang lain yang telah menyakiti hati kita?

Melupakan dan Memaafkan: Dua Langkah Menuju Penyembuhan Emosional. Begitulah chatgpt memberikan informasi kepada Omjay.

Dalam perjalanan hidup, kita sering kali menghadapi situasi yang menyakitkan, baik dari tindakan orang lain maupun dari kesalahan kita sendiri. 

Dua konsep yang sering muncul dalam konteks ini adalah melupakan dan memaafkan. Meskipun keduanya saling terkait, mereka adalah dua proses yang berbeda namun sama pentingnya dalam mencapai penyembuhan emosional.

Pengertian Melupakan menurut chatgpt.

Melupakan adalah proses di mana kita berusaha untuk menghapus atau mengurangi ingatan tentang pengalaman atau peristiwa yang menyakitkan. Namun, melupakan secara aktif bukanlah hal yang mudah. Kita tidak bisa begitu saja menghapus ingatan dari pikiran kita. Sebaliknya, melupakan lebih kepada perubahan cara kita merespons ingatan tersebut. Ini bisa melibatkan:

Pertama mampu mengalihkan Fokus: Mengalihkan perhatian kita dari kenangan yang menyakitkan dengan melakukan aktivitas yang positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline