Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Anak Kecanduan Game Online, Orang Dewasa Kecanduan Judi Online, dan Orang Tua Kecanduan Pinjaman Online, Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 27 Juni 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar benpro

Anak-anak kecanduan game online. Orang Dewasa kecanduan judi online.  Mereka yang sudah jadi orang tua kecanduan pinjaman online. Kombinasi Sempurna katanya. Hal yang sangat mengejutkan anggota DPR maupun DPRD juga kecanduan judi online. Provinsi Jawa Barat dimana Omjay tinggal menjadi paling banyak pelaku judi online.

Kalau sudah begitu apakah kita hanya bisa diam saja sambil mengelus dada? Tidak!!! Sekali lagi tidak. Kita harus berjuang bersama agar tindakan yang kurang baik ini menjadi baik. Kita harus membuat kegiatan yang bermanfaat dan dapat menjadi contoh yang lainnya. Kita harus melakukan tindakan nyata dan bukan sekedar kata-kata.

Semua itu harus dimulai dari keluarga kita masing-masing. Ayah dan ibu harus memberikan contoh yang baik. Orang tua tidak kecanduan game dan mampu memberi tauladan yang baik kepada anak-anak. Terkadang anak kita meniru gaya orang tuanya. Keteladanan menjadi faktor terpenting dalam keluarga.

Pengawasan harus dilakukan mulai dari rumah supaya anak-anak kita tidak kecanduan game online dan judi online. Orang dewasa juga harus diajak untuk tidak melakukan judi online. Lalu jangan tergiur dengan pinjaman online yang terkadang sangat menggiurkan nasabah baru.

Setelah dari keluarga kita mulai membimbing anak-anak di lingkungan sekolah. Dari mulai pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Peran guru dan dosen sangat berpengaruh dalam pendidikan anak. Orang tua di rumah juga harus bekerja sama dengan guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi. Sehingga anak-anak kita tidak kecanduan game online dan judi online. 

Orang dewasa juga harus disadarkan bahaya berjudi dan melakukan pinjaman online yang terlihat manis di awal tapi pahit di akhir. Pinjaman online itu tidak menyelesaikan masalah. Apalagi saat ini justru guru sebagai pendidik yang terkena pinjaman online.

Sulit diterima akal sehat mengapa justru guru yang banyak mengalami masalah pinjaman online. Mereka gali lubang timbun lubang untuk bisa bertahan dari kehidupan yang tak bersahabat. Semoga para guru sadar bahaya pinjaman online dan tidak ikutan berjudi online demi mencari kekayaan semu. Tak ada orang kaya dari hasil berjudi. Kalau pun kaya hanya sesaat saja setelah itu akan miskin atau dimiskinkan oleh bandar judi.

Anak-anak yang mulai kecanduan game online mulai diberikan aktivitas lain seperti bermain sepakbola. Atau permainan lain yang membuat mereka jauh dari game online. Aktivitas anak-anak menjadi banyak bergerak karena aktif dalam permainan tradisional yang dahulu sudah kita rasakan sama-sama manfaat dari bermain tradisional tersebut.

Hal ini membutuhkan kerjasama semua pihak. Kita mulai dari keluarga masing-masing. Lalu mulai di lingkungan masing-masing. Anak-anak kita harus mendapatkan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus jeli melihat teman main anak supaya anak tidak masuk ke dalam lingkungan yang kurang baik.

Terkadang kesibukan bekerja mencari nafkah membuat ayah dan ibu terlupa bahwa anak juga perlu perhatian orang tua dan bukan sekedar diberikan uang jajan. Game online memang membuat anak-anak kecanduan, karena dibuat menarik oleh para programmer yang membuat mereka ketagihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline