Mulutmu harimaumu, jarimu penjara mu. Guru penggerak mu , mati rasa mu. Begitulah ayah Didi memberikan komentar di tulisan kakek jay yang berjudul guru penggerak disayang, dibuang, dan ditendang.
Anda bisa membacanya di akun baru Omjay lainnya di https://kompasiana.com/omjaylabs
Sudah hampir 15 tahun Omjay eh kakek jay menulis di kompasiana. Dari Kompasiana baru muncul hingga saat ini. Waktu itu kompasiana masih dipimpin oleh kang Pepih Nugraha. Sekarang sudah dipimpin oleh generasi berikutnya. Bang Nurul sekarang menjadi pemimpin Kompasiana.
Hal yang paling Omjay sukai di Kompasiana adalah inovasinya yang tiada henti. Pengelola Kompasiana sadar bahwa tanpa inovasi dan kebaruan, maka kompasiana tidak akan berkembang seperti saat ini.
Omjay sendiri memiliki dua akun di Kompasiana. Satu akun yang berlangganan dan satu akun yang gratisan.
Mengapa sampai ada dua akun? Awalnya akun lama Omjay dihapus admin, karena telah melanggar ketentuan Kompasiana. Oleh karena itu Omjay tidak bisa ikut program infinite, karena telah melanggar ketentuan Kompasiana.
Alhamdulillah pengelola kompasiana masih berbaik hati dan mengembalikan akun lama Omjay dan memberikan Omjay kesempatan untuk melanjutkan menulis dengan akun lama.
Hal ini tidak dialami oleh kawan kompasianer lainnya seperti akun kakek Merza. Beliau sampai membaut eh membuat akun kompasiana sampai ketiga kalinya.
Omjay beruntung dan bersyukur akun lama Omjay di https://kompasiana.com/wijayalabs masih bisa dilanjutkan tanpa harus membuat akun baru.