Tahukah kamu apa kasta tertinggi seorang penulis? Omjay eh kakek Jay sempat berpikir sejenak. Mencari informasinya di Mbah Google dan kemudian minta bantuan aplikasi kecerdasan buatan atau artifisial intelegensi yang disingkat AI.
Omjay baru mendapatkan jawabannya setelah mendapatkan foto dari pak haji Romlan syukur di wa group forum guru labschool.
Sebelum pelaksanaan Asesmen Guru labschool Cirendeu atau Labsren, SIAP! Semangat, Ikhlas, Apapun Programnya dalam rangka meniti titik titik kemuliaan dan kejayaan. Aamiin.
Ternyata jawabannya sangat sederhana. Kita sendirilah yang memiliki kasta tertinggi seorang penulis. Syaratnya apa yang dituliskan bermanfaat buat pembaca.
Buku adalah mahkota seorang penulis. Kita baru disebut sebagai penulis bila sudah menerbitkan buku. Seorang penulis buku yang baik pasti akan banyak membaca buku orang lain. Sebab di halaman akhir buku biasanya ada daftar pustaka.
Omjay eh Kakek Jay juga membaca nama-nama penulis dunia yang karya tulisnya luar biasa di link yang ada di bawah ini.
https://siedoo.com/berita-6052-penulis-buku-terbaik-sepanjang-masa-di-dunia-dan-indonesia/amp/
Saat om Oi adik almarhum ayah main ke rumah, om Oi bercerita dan menceritakan tentang kisah Kakek mas Ahmad Oekandi Dimjati. Beliau adalah ayah dari om oi dan ayah dari sepuluh orang anak. Salah satunya adalah almarhum ayah.
Beliau banyak membantu almarhum Buya Hamka mendirikan sekolah Al Azhar dan kemudian menjadi salah satu gurunya. Al Azhar sekarang menjadi salah satu sekolah ternama di Jakarta.
Buya Hamka adalah seorang ulama Indonesia yang rajin menulis. Karya tulis beliau banyak sekali. Salah satunya tafsir Al Azhar. Berkat menulis banyak buku, Buya Hamka dijuluki juga penulis terkenal Indonesia. Salah satu bukunya naik ke layar kaca dan difilmkan. Di bawah lindungan Ka'bah adalah satu karya Buya Hamka yang sangat fenomenal bagi Omjay eh kakek Jay.