Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Soal dan Modul Guru Penggerak Banyak Dicari Guru yang Ingin Jadi Guru Penggerak Secara Instan

Diperbarui: 3 Juni 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dokpri

Soal dan Modul Guru Penggerak Banyak Dicari Guru yang Ingin Jadi Guru Penggerak Secara Instan

Pendahuluan

Tulisan ini omjay buat setelah melihat begitu cepatnya tingkat keterbacaan tentang modul dan soal guru penggerak di Kompasiana. Banyak guru yang ingin menjadi guru penggerak secara instan. Hal ini omjay lihat dari kurangnya interaksi dalam tulisan di bawah ini. Untunglah tidak dipilih oleh admin kompasiana sebagai artikel pilihan.

https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza/665d37b2ed641575ea725882/pengalaman-hingga-latihan-tes-modul-1-calon-guru-penggerak-pgp-angkatan-10

Isi tulisan Ini sebenarnya hanya ingin menganalisis betapa sebuah tulisan dengan judul yang menarik, dan dibutuhkan banyak guru begitu mudah di klik bait dan pada ujungnya tulisan tersebut banyak dicari oleh orang yang membutuhkan.

Apa yang harus dilakukan bila kita membaca tulisan tentang guru penggerak yang isinya bocoran soal soal test program pendidikan guru penggerak?

Kebanyakan guru-guru kita tidak mau susah dan pilih yang mudah dengan hanya mencari tahu jawabannya melalui mesin pencari Google. Akibatnya guru hanya menjadi korban dari mereka yang hanya mencari jumlah pembaca. Hal itu tentu kurang elok dan membuat Omjay yang sudah lama menulis di kompasiana tidak mau melakukan itu. Apalagi isi soalnya merupakan salinan dari LMS guru penggerak yang sebenarnya dilarang saat kita mengisi pakta integritas.

Siapa yang seharusnya berhak menjadi guru penggerak dengan cara yang alami dan bukan instan?

Tentu saja guru-guru yang mereka mau belajar sepanjang hayat. Guru yang pantang mengeluh dan berusaha belajar secara mandiri. Omjay sendiri berharap para lulusan guru penggerak pandai menulis. Sebab Omjay perhatikan mereka hanya aktif menulis di LMS saja. Setelah lulus menjadi guru penggerak Kemdikbud Ristek, tak ada lagi tulisan mereka yang bisa dibaca orang banyak.

Padahal budaya positif sudah banyak dicontohkan dalam modul guru penggerak. Omjay berharap para lulusan guru penggerak aktif menulis di media sosial seperti Kompasiana. Tidak hanya aktif menulis di aplikasi PMM saja tapi juga di aplikasi lainnya. Itulah yang sekarang diajarkan pakde Susanto di kelas belajar menulis Nusantara atau KBMN PGRI. Guru mampu mengedit sendiri tulisannya dan merangkap sebagai editor tulisannya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline