Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Benarkah Guru Penggerak Jarang Memikirkan Sekolahnya Sendiri?

Diperbarui: 2 Februari 2024   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dokpri

Pendahuluan

Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Benarkah guru penggerak jarang memikirkan sekolahnya sendiri? Pertanyaan tersebut Omjay bagikan di wa group kepala sekolah Nusantara. 

Betapa kagetnya Omjay ternyata masih ada oknum guru penggerak yang jarang memikirkan sekolahnya sendiri. Guru tersebut terlalu asyik dengan dirinya sendiri. 

Tentu ini menjadi refleksi buat kita yang telah lulus guru penggerak Kemdikbudristek. Juga menjadi catatan penting baut eh buat kami yang aktif di organisasi PGRI.

Input sumber gambar Syam Zaini

Apa itu Guru Penggerak?

Guru penggerak seharusnya ikut memikirkan sekolahnya sendiri. Sekolah dimana seorang guru penggerak bertugas dan menjadi pemimpin pembelajaran. Sekolah dimana guru penggerak menjadi inspirasi bagi guru lainnya.

Dalam laman wikipedia dituliskan. Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia di mulai tahun 2020. 

Seharusnya seorang guru penggerak yang sudah mengikuti pendidikan selama 6 bulan, akan mampu membuat dirinya seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Lebih baik kinerjanya dan lebih mampu mengajar di kelas dan sekolahnya sendiri.

Apa yang seharusnya dilakukan seorang guru penggerak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline