Seorang guru yang tidak setuju dengan kebijakan Kemdikbudristek memberikan komentar di WhatsApp Omjay.
"Nek saya sendiri juga TIDAK setuju kok dengan e- Kinerja, karena ada bagian yang ngurusi kepegawaian di pemerintahan yang paling rendah, yaitu dulu BKD (Badan Kepegawaian Daerah), sekarang jadi BKPP itu.
Pemerintahan kita masih menggunakan sistem Desentralisasi , bukan Sentralisasi, dan ada Otonomi Daerah masih berlaku".
Omjay berusaha mencari tahu informasi lainnya dari kawan-kawan melalui wa group guru informatika Indonesia. Ternyata lebih banyak guru yang keberatan adanya kurikulum merdeka yang didalamnya ada PMM yang justru membuat guru tidak fokus dalam mengajar. Sebab guru terlalu dipusingkan dengan urusan administrasi.
Ternyata banyak juga guru yang tidak setuju SKP guru masuk dalam aplikasi PMM. Mereka sangat keberatan. Omjay temukan jawabannya di wa group guru informatika Indonesia. Juga di wa group PGRI lainnya.
Namun, sebagai ASN mereka tidak berani bersuara lantang. Sebab khawatir mendapatkan teguran baik lisan maupun tulisan. Inilah yang membuat guru ASN akhirnya manut dengan kebijakan Kemdikbudristek. Padahal hati kecilnya berkata lain.
"Teknologi itu ciptaan manusia, jadi hanya sebagai alat bukan dewa, Teknologi gak bisa mendidik manusia, karena bukan mahluk bernyawa." Begitulah salah seorang guru memberikan komentarnya.
Seorang kawan guru lainnya di NTT memberikan masukan kepada Omjay untuk pejabat Kemdikbudristek.
"Saya kira masih butuh waktu untuk bergeser dari manual ke digital. Bahwa kita tidak boleh ketinggalan dalam zaman digitalisasi tentu saja kita terima, namun bukan bagai loncatan tanpa ancang."
https://youtu.be/j46pyh_SHx8?si=nCFSPUWO2F_QL0iT