Dampak sosial informatika begitu mudah kita rasakan. Dari bangun tidur hingga tertidur lagi kita telah merasakan dampak sosial informatika. Ada yang berdampak positif dan ada yang negatif. Kita sendirilah yang harus pandai memilihnya.
Saat ini semua guru PNS disibukkan dengan pengelolaan kinerja guru PNS yang dimasukkan dalam aplikasi PMM. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Banyak guru menuliskan sangat keberatan dan ingin kebijakan Kemdikbudristek itu ditinjau ulang. Sebab dampaknya menjadi kurang baik bagi peserta didik. Guru banyak disibukkan kegiatan mengisi konten dan membaca modul di aplikasi PMM. Sementara hasilnya belum terlihat korelasinya dengan hasil belajar peserta didik.
Sementara itu isi dompet guru terpaksa keluar untuk membeli kuota internet dan membuka aplikasi PMM. Belum semua sekolah ada akses internet dan mohon pejabat Kemdikbudristek untuk memastikan akses internet ada di semua sekolah dimana guru PNS bekerja.
Jangan biarkan dompet guru PNS terkuras hanya untuk sebuah Aplikasi PMM yang harus banyak dikaji dan diteliti secara nasional dari kebijakan Kemdikbudristek.
Mohon izin berbagi informasi tentang kegiatan guru yang diobok-obok aplikasi PMM. Kasihan guru menjadi terjajah aplikasi dan hanya sebagai pengguna aplikasi. Telah terjadi tirani aplikasi dan akhirnya guru sibuk dengan dirinya sendiri. Hal ini telah Omjay tuliskan informasi tersebut dalam artikel sederhana di Kompasiana.
Semoga apa yang Omjay sampaikan bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Dampak sosial informatika sangat terasa saat ini dan guru harus belajar sepanjang hayat. Namun memaksakan sebuah kebijakan tanpa melihat realitas yang ada akan membuat pendidikan di Indonesia bukan semakin baik tapi justru semakin memburuk.
Pengurus besar PGRI akan segera menyampaikan data dan fakta yang sudah diolah Litbang PB PGRI. Semoga dapat disampaikan di acara satu frekwensi apks PGRI sebelum tanggal 31 Januari 2024.
Dampak sosial informatika telah kita rasakan bersama dan semoga guru Indonesia tidak dipaksakan untuk menggunakan satu aplikasi PMM yang awalnya kurang begitu disukai guru karena banyak menyita waktu.
Omjay berharap akan banyak guru menciptakan aplikasi baru dan bukan hanya untuk guru saja tapi untuk semua peserta didiknya. Guru juga harus dilatih untuk membuat aplikasi dan tidak hanya sebagai pengguna aplikasi.