Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 3.3 Calon Guru Penggerak

Diperbarui: 24 Mei 2023   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dokpri

Presentasi kelompok Ruang Kolaborasi Modul 3.3 calon guru penggerak alhamdulillah baru selesai semalam. Kami berkumpul secara online dari pukul 19.00 sampai 21.30 wib melalui aplikasi Google meet. Kegiatan ditutup dengan foto bersama kawan-kawan angkatan CGP7 Jakarta Timur.

Kriteria penilaian tugas presentasi kelompok kolaborasi modul 3.3 CGP7 yaitu:

  • Judul Program : Judul program/kegiatan ditulis secara: Deskriptif, singkat, dan jelas 
  • Ringkasan Program/ Kegiatan : Ringkasan program/kegiatan mendeskripsikan aspek apa, mengapa, dan bagaimana dengan sangat jelas dan singkat. 
  • Suara, Pilihan, dan Kepemimpinan Murid: Ringkasan program/kegiatan mendeskripsikan rencana untuk mendorong aspek suara, pilihan, dan kepemimpinan murid dengan sangat jelas. 
  • Organisasi Presentasi : Presentasi sangat mudah diikuti, transisi antar anggota kelompok terencana dengan baik, dan dilaksanakan dengan rapi dan harmonis
  • Ketepatan waktu pengumpulan tugas: Dikumpulkan sebelum/saat due date 

Hasil presentasi kelompok kami, dapat anda unduh di sini. Kami memilih kegiatan pengurus MPK sebagai topik bahasan kelompok kami. Kebetulan kami masuk dalam kelompok pertama sehingga tampil lebih dahulu dari kelompok lainnya.

Perlu anda ketahui, modul 3.3 untuk pendidikan calon guru penggerak ini mengajak Ibu dan Bapak guru untuk berefleksi dan melihat kembali perspektif atau cara pandang kita tentang program yang berdampak positif pada murid. 

Selama ini, sering sekali kita melihat bahwa program-program sekolah, baik program intra kurikuler, program ko-kurikuler, atau program ekstra kurikuler pengelolaannya hanya menempatkan murid-murid sebagai objek dari program-program tersebut saja. Tidak terlihat inisiatif dan kreativitas siswa. Mereka hanya sekedar menjalankan program kegiatan saja dan tanpa pernah melakukan evaluasi kegiatan.

Mereka memang melakukan, atau menjalankan program-program tersebut, namun banyak yang kesulitan untuk mengambil makna dari pengalaman mereka tersebut karena hanya merasakan keterlibatan  itu sebagai sebuah keharusan untuk terlibat, rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau hanya sekedar sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Padahal, kita semua tahu bahwa pengambilan makna adalah esensi dari proses belajar itu sendiri.

Di dalam modul 3.3 dalam laporan tugas ini, Ibu/Bapak akan mengeksplorasi bagaimana sesungguhnya kita dapat mendorong student agency (yang dalam modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di sekolah. 

Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara tentang dampak, maka dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya.

Kami berharap  Ibu/Bapak dapat melihat bahwa upaya mendorong kepemimpinan murid dalam berbagai program atau kegiatan di sekolah ini sesungguhnya juga merupakan upaya untuk memenuhi apa yang digariskan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Perlu anda ketahui, ikut menumbuhkan kepemimpinan murid sejatinya adalah bagian dari sebuah upaya kolaboratif yang seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline