Siang ini begitu teduh. Seteduh guru TIK dan Informatika yang sedang harap-harap cemas menunggu pertemuan Omjay dengan pejabat kemdikbudristek di kantor kemdikbudristek SEnayan Jakarta.
Turun dari Busway tak sengaja bertemu dengan mbak Ester Wartawan Kompas dengan anaknya. Gayungpun bersambut, Omjay cerita tentang masalah guru TIK dan informatika.
Hasil pertemuan dengan pejabat Kemdikbudristek dan petugas data dapodik pak Roni siang ini sangat menggembirakan. Ribuan guru TIK dan Informatika sekarang sudah bisa tersenyum.
Alhamdulillah kami bertiga Omjay, Pak Bambang dan pak Adi sudah bertemu dengan bapak Abdul Kahar. Beliau pejabat Kemdikbudristek yang mengurusi pembayaran sertifikasi guru di gedung C lantai 13. Kata beliau, semua dana akan ditransfer kepada semua guru bila proses di GTK Kemdikbudristek sudah valid.
Saking senangnya, kami lupa foto bersama dengan beliau dan dari sana kami diarahkan untuk bertemu pak Andika di gedung D lantai 16 kemdikbudristek. Kami pun langsung meluncur ke sana dengan semangat 45.
Alhamdulillah di gedung D bertemu dengan pak Roni, rekan sejawat pak Andika yang memberikan informasi tentang proses data guru TIK secara nasional. Kebetulan Pak Andika sedang tidak berada di tempat.
Kami pun larut dalam diskusi yang panjang. Problemnya bukan hanya guru TIK saja ternyata, tapi juga guru BK. Kasus ini terjadi secara nasional karena adanya perubahan kurikulum. Dahulu guru TIK diakui 24 jam kalau sudah mengajar 150 siswa.
Tim dapodik sedang bekerja dan mohon kawan-kawan bersabar untuk menunggu. Sebab yang ditangani tim bukan satu atau dua orang tapi ribuan orang. Pak Roni berjanji akan memberikan kabar bila prosesnya sudah selesai. Bapak ibu bisa pantau terus secara online di data gtk kemdikbud.