Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mengenang Prof. Conny Semiawan sebagai Pahlawan Nasional

Diperbarui: 10 Juli 2022   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 

Malam ini saya belum bisa tidur. Setiap kali mau memejamkan mata, selalu teringat almarhumah ibu Prof. Dr. Conny Semiawan. Beliau adalah salah satu pembimbing tesis S2 Omjay di pascasarjana UNJ.

Saat baru sampai di kota Istanbul Turki, Omjay ditelpon ibu Prof. Dr. Diana Nomida. Beliau adalah dosen pembimbing tesis S2 saya. Beliau memberi kabar bahwa Prof. Conny Semiawan akan diusulkan sebagai pahlawan nasional. Sebab jasa beliau dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa tak diragukan lagi. Kami para mahasiswa beliau diminta untuk menulis tentang kenangan dan perjuangan beliau selama hidup.

Tentu saja saya merasa senang. Sebab Prof. Dr. Conny Semiawan adalah salah satu dosen favorit kami di IKIP Jakarta waktu itu dan kemudian berubah nama menjadi Universitas Negeri Jakarta yang disingkat UNJ.

Beliau pernah menjadi Rektor IKIP Jakarta selama dua periode dan kebijakan beliau sangat membantu aktivis mahasiswa di IKIP Jakarta. Beliau juga yang mendukung kegiatan mahasiswa untuk kritis dan mau bersuara lantang melawan kebijakan presiden Suharto dengan kesantunan. 

Saat saya mendapatkan beasiswa S2 di kampus Pascasarjana UNJ, saya beruntung bisa ikut mata kuliah Prof.Dr. Conny Semiawan. Semua mahasiswa yang ikut kuliah dengan beliau, wajib membuat resume kuliahnya. Bila tidak membuat, maka tidak boleh ikut masuk dalam pertemuan berikutnya. Saya ditunjuk kawan-kawan sebagai ketua kelas dan mengumpulkan resume tersebut.

Kami mahasiswi dan mahasiswa beliau tidak boleh datang terlambat. Kalau terlambat satu menit saja tidak diperbolehkan masuk dan beliau sangat disiplin soal waktu. Kami juga diminta untuk presentasi dalam bahasa Inggris dengan tema yang sudah ditentukan.

Beliau datang mengajar di kampus UNJ tidak pernah terlambat dan kalau tidak masuk, beliau akan mengutus asisten beliau yaitu ibu Prof. Dr. Yufiarti.

Selama mengajar kuliah, beliau enak sekali cara mengajar mahasiswa. Kami tak pernah mengantuk dibuatnya. Walaupun sudah tua dan menjadi profesor emiritus, beliau tidak mengalami kepikunan seperti yang dialami para orang tua berusia senja. Setiap tahun ada saja buku terbaru beliau untuk menjadi pegangan mahasiswa Pascasarjana.

Saya selalu mengikuti semua kuliahnya dan selalu ikut seminar-seminar beliau di tingkat nasional. Bahkan kami pernah meminta beliau intuk menjadi salah satu narasumber yang kami kagumi kepakarannya.

Saat saya mengantarkan resume teman-teman dan memberikan makalah ke asisten beliau, saya dipanggil oleh beliau. Saya diminta masuk ke ruang kerja beliau di lantai dua yang ada di fakultas ilmu pendidikan UNJ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline