Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Maulana Ardiansyah, Penyanyi Idola Tua dan Muda

Diperbarui: 23 Juni 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kalau ada penyanyi muda tampan berbakat, Maulana Ardiansyah adalah orangnya. Suaranya yang merdu, khas dan berkarakter telah menggoda telinga beta untuk mendengarkannya. Awalnya beta tak kenal dia, namun beta cari informasinya di dunia maya. Anak-anak Omjay sangat suka dengan lagunya.

Pertama kali denger suara kak lana tuh rasanya langsung nyeessss nek ati.. Adeemmm pokoknya.. Langsung jadi favorit donggg.. Sukses terus pokoknya buat kak lana.. Masya Allah.. Tabaraqallah.

Janji Putih adalah salah satu lagu andalannya. Janji putihku kepada belahan jiwaku semoga bisa terlaksana dan terjaga hingga akhir waktu untuk selamanya, serta semoga mas Maulana Ardiansyah buanyak yang mendukung dan memberikan yang terbaik dalam menyanyikan lagu lagu yang sangat disukai oleh semua orang , Aamiin .

Dermaga biru adalah lagu yang omjay suka. Sudah berkali-kali putar lagunya di youtube, sellau enak didengar di telinga, mungkin anda sama dengan beta. Berikut ini tulisan Mas Lana di channel youtubenya.

Temen-temen terima kasih banyak ya, sudah bikin video ini jadi trending Aku tau masih banyak kurangnya dalam bernyanyi, tapi aku bakal belajar lagi dan mengembangkan diri lagi, Ngga nyangka banget bisa sampe trending 1, terima kasih banyak ya, Sehat dan bahagia selalu temen-temen.

Salut banget sama penyanyi muda ganteng berusia 22 tahun ini. Katanya beliau berasal dari Lampung. Semoga dapat terus menghibur kami semua. Tua dan muda, miskin atau kaya, kita berjoget bersama mas Lana. Asyiiikkk...!

https://youtu.be/2ET6dtiZAro

Lyrik lagunya enak untuk dinikmati, begitu juga suara emasnya Mas Lana, membuat beta menyukainya dan berlama-lama mendengarkan musiknya.

Sungguh ku terpuruk dalam lamunan. Seakan ragaku hangus terbakar. Begitu besar api Tak akan mampu kusirami. Sengajakah kau kirimkan undangan? Ataukah hanya pelampiasan? Adakah alasan Yang akan kau tunggu? Apa salahku? Apa dosaku Hingga kau tega menyakiti? Kau yang s'lalu kupuja puja Namamu terukir indah Gelapnya indah dunia Terluka, penuh kecewa Luka tiada mengesan Larut kesepian Sengajakah kau kirimkan undangan? Ataukah hanya pelampiasan? Adakah alasan Yang akan kau tunggu? Apa salahku? Apa dosaku Hingga kau tega menyakiti? Kau yang s'lalu kupuja-puja Namamu terukir indah Gelapnya indah dunia Terluka, penuh kecewa Luka tiada mengesan Larut kesepian Kau yang s'lalu kupuja-puja Namamu terukir indah Gelapnya indah dunia Terluka, penuh kecewa Luka tiada mengesan Larut kesepian.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline