Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mengapa Yogyakarta Begitu Ngangenin?

Diperbarui: 29 Mei 2022   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bareng di heha sky view/Dokpri

Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Mengapa Yogyakarta selalu ngangenin? Omjay pun menjawab. Karena berkunjung ke kota ini selalu saja ada yang kurang. Seperti kunjungan kami ke heha sky view. Terasa kurang karena tidak bersama keluarga tercinta.

Tulisan Omjay di kompasiana/dokpri

Tulisan omjay tentang ada apa di Yogyakarta sudah ribuan pembaca atau pengunjung di Kompasiana. Walaupun yang membaca belum terdaftar di kompasiana. Senang juga akhirnya banyak yang membaca. Biasanya hanya ratusan pembaca saja.

Bubur ayam bang Darwis/dokpri

Sampai di rumah Jatibening Bekasi, Omjay makan bubur ayam bang Darwis. Entah mengapa rasa bubur ayam di Yogyakarta kok beda ya? Jadi kangen pengen makan bubur ayam yang ada di depan pasar Lempuyangan. Pak Abdullah mengajak Omjay sarapan pagi di sana Sabtu pagi. Rasa buburnya begitu menggoda.

Nasi uduk tukangan/dokpri

Di sebelah losmen DS. 681 biasanya kami makan nasi uduk. Rasa nasi uduknya tak kalah dengan nasi uduk kebon kacang di Jakarta. Bedanya hanya di sambalnya saja. Kalau di Jakarta ada sambal kacangnya.

Sambutan Omjay di penerbit Andi Yogyakarta/dokpri

Dalam sambutan Omjay di gedung serba guna milik penerbit Andi, Omjay banyak mengucapkan terima kasih kepada pimpinan penerbit Andi Yogyakarta. Sebab keharmonisan dan kekeluargaan selalu terjaga antara penulis dan penerbit buku. Tanpa kerjasama yang saling menguntungkan tak akan mungkin kita bertemu mesra di kota Yogyakarta yang sangat bersahaja.

Sudah sepatutnya penulis dan penerbit bersatu dan mencari solusi agar buku yang ditulis dan dijual mendapatkan jumlah penjualan yang diharapkan. Keduanya harus saling melengkapi.

Kami pun yang mewakili para penulis buku informatika dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, berharap agar buku yang kami susun sesuai dengan kurikulum merdeka mengajar dan belajar. Bukunya banyak dipakai siswa Indonesia. Baik dalam bentuk cetak maupun digital.

Omjay di candi Ijo/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline