Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Camar Omjay Hari Kedelapanbelas Puasa

Diperbarui: 21 April 2022   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Malam ini musholla Al Hamzah Jatibening Bekasi mulai berkurang jamaahnya. Biasanya sampai 7 shaft, kali ini hanya sampai 5 shaft. Mungkin sudah semakin banyak orang sibuk mempersiapkan lebaran. Bisa juga karena kalah dengan godaan. Biasanya kalau habis buka puasa perut kenyang, jadi suka malas ke masjid atau musholla.

Di hari kedelapanbelas puasa ini ujian datang dari dalam diri lebih berat. Semoga kita kuat menghadapinya. Ibarat sedang ikut lomba lari marathon, di saat awal-awal masih banyak yang kuat berlari. Namun di tengah perjalanan banyak yang tidak kuat berlari. Mereka yang kuat berlari akan melanjutkan perjalanan sampai mencapai tujuan di garis finish.

Begitulah kita selama menjalani ibadah puasa Ramadhan. Tadi saja saya sudah mulai malas berangkat ke musholla. Lalu istri mengingatkan harus dilawan rasa malas dalam diri. Alhamdulillah akhirnya saya bisa melawan diri sendiri dan berangkat ke musholla. Rasanya berat sekali kaki ini berangkat ke rumah Allah. Lebih enak dan nyaman beribadah di rumah.

Saat sholat isya dan tarawih, saya menangis dalam hati. Betapa saya selama ini selalu kalah dengan diri sendiri. Bacaan Al-Quran yang dibacakan imam membuat saya merasa banyak dosa. Semoga puasa saya selama bulan Ramadhan ini diterima Allah.

Sesudah sholat tarawih saya langsung pulang ke rumah. Saya membuka facebook dan menonton sebuah film pendek. Isi filmnya bagus sekali. Kisah seorang anak kecil yang terpaksa mencuri sayuran di pasar untuk membantu ibunya yang sedang sakit. Pedagang pasar yang tahu dagangannya dicuri, justru membiarkan saja, karena dia tahu anak ini mencuri karena untuk membantu ibunya.

Setelah 10 tahun kemudian, keadaan berbalik. Pedagang yang baik hati itu sakit dan memerlukan biaya pengobatan. Anak kecil yang dulu ditolongnya, kini sudah sukses dan membantu bapak pedagang untuk mengobati penyakitnya.

Itulah sebuah kisah roda kehidupan. Kadang kita berada di atas dan terkadang kita berada di bawah. Rasul menyuruh kita mencintai anak yatim dan membantu orang miskin. Pedagang yang baik hati itu telah menjalankan sunah Rasul dengan baik.

Dokpri

Hari ini di sekolah SMP Labschool Jakarta diadakan kegiatan studi amaliah ramadhan yang disingkat salam. Acara dibuka oleh kepala BPS Labschool yaitu Bapak Prof. Sofyan Hanif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline