Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Menggapai Pucuk Aksara

Diperbarui: 18 Januari 2022   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menggapai Pucuk Aksara


Sebuah kata pengantar dari Guru Blogger Indonesia.

Saya dikirimkan pesan oleh ibu Aam dan ibu Islamiyah melalui aplikasi whatsapp. Isinya agar segera menyelesaikan kata pengantar buku menggapai pucuk aksara bersama PGRI. Didalamnya ada kiat sukses bagi penulis pemula. Sebuah buku yang dikumpulkan dari belajar menulis di PGRI.

Isi bukunya sangat bagus sekali. Jadi ingat minuman teh pucuk yang rasanya manis sekali. Buku ini akan membuat anda semakin berminat untuk menggeluti dunia tulis menulis. Sebuah dunia literasi yang terus bergulir di tanah air. Banyak kelas online dibuka untuk belajar menulis. Kami melaksanakan itu setiap hari Senen, Rabu dan Jumat. Kegiatan dimulai pukul 19.00-21.00 WIB di WAG.

Kami di PGRI menawarkan paket lengkap. Bila anda fokus dan serius mengikutinya, maka anda akan mampu menerbitkan buku. Seperti buku menggapai pucuk aksara yang ada di hadapan Anda ini. Isinya membuat saya bangga dengan pentingnya sebuah kolaborasi yang indah. Membangun supertim itu keren dan pada akhirnya meluluskan peserta belajar menulis yang berkualitas.

Ibu Islamiyah adalah salah satu dari peserta belajar menulis PGRI. Beliau menulis bukunya dari hasil resume belajar menulis. Dari pertemuan pertama hingga terakhir dikumpulkan dan kemudian disusun menjadi buku yang enak dibaca. Saya menikmati isi bukunya sambil menikmati teh pucuk  yang dibagikan pak Agung ke semua guru. Kami baru saja di swab antigen. Alhamdulillah hasilnya negatif covid19.

Hujan turun deras di depan kampus UNJ Rawamangun. Saya berada di tempat Fotocopy Rossy langganan kami. Saya tak bisa pergi kembali ke sekolah. Fotocopy disertasi selesai sudah. Semoga membawa berkah dan semakin amanah.

Ayo teruslah menulis dari hatimu. Biarkan buku yang engkau terbitkan menemukan takdirnya. Cetaklah sebanyak-banyaknya. Agar orang lain tahu siapa penulisnya. Kalau kita bisa memasarkan buku sendiri, hasilnya jauh lebih besar daripada dicetak di penerbit mayor. Anda perlu membangun tim marketing yang hebat.

Buku menggapai pucuk aksara membuat saya melalukan refleksi diri. Kegiatan belajar menulis di PGRI baru saja saya mulai. Semoga semakin banyak guru yang mendapatkan mahkotanya. Buku adalah mahkota terindah seorang penulis. Buatlah buku sebelum ajal menjemput anda.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline