Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Refleksi Guru Tahun 2021

Diperbarui: 26 Desember 2021   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Pagi ini mendapatkan foto kami 4 tahun lalu. Pak ismet sahabat saya mengirimkan fotonya di WhatsApp. Kami melaksanakan umroh tanggal 26 Desember 2017. Kita bertemu di masjid Nabawi. Kamipun foto bersama. Dari kiri omjay tengah pak Ismet dan kanan pak Asdi.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.  Kita terasa berkelahi dengan waktu. Banyak kisah inspiratif yang bisa dituliskan. Kita hanya perlu duduk sebentar. Menulis apa yang sudah kita kerjakan. Semoga dapat dibuatkan buku autobiografi. Bila kita tiada, ada jejak digital yang baik. 

Anak cucu dan kawan kawan kita membaca apa yang telah dilakukan selama hidup. Kalau baik akan dikenang sepanjang masa. Seperti karya buya Hamka yang selalu dikenang dan dinikmati orang banyak. Padahal penulisnya sudah lama tiada. Di bawah lindungan Ka'bah dan tenggelamnya kapal van den wirj adalah sebuah karya sastra yang luar biasa.

Pak Ismet dan Omjay (dok.pri)

Saya ingin mengikuti jejak Buya Hamka. Karyanya tetap abadi sepanjang masa. Pak Ismet sahabat saya adalah contoh seorang sahabat setia sepanjang masa. Meskipun kita beda sekolah, persahabatan kita selalu terjaga. 

Pak ismet mengajar di sekolah dasar negeri di Jakarta. Sedangkan saya mengajar di sekolah menengah pertama swasta. Pertemuan kita di tanah suci tak terduga. 

Waktu itu beliau mau sholat ashar. Kami pun foto bersama. Sambil bercerita tentang keadaan masing-masing.

Di tanah suci saya melakukan refleksi diri. Masih banyak kekurangan diri yang harus dibenahi. Hanya kepada Allah kami memohon dan hanya kepada Allah kami meminta pertolongan. 

Waktu itu saya menangis bahagia karena masih diberi kesempatan untuk umroh ke tanah suci bersama istri tercinta. Padahal saat mau berangkat, saya tak punya uang sedikitpun. Keajaiban sedekah membuat saya melihat keindahan kota Madinah dan Mekah.

Teruslah bersedekah. Banyak memberi akan banyak menerima. Bantu orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Dengan begitu, anda akan ditolong oleh Allah. Itulah keajaiban yang saya temui setelah banyak bersedekah. Saya pun berangkat umroh bersama istri dan keluarga besar SMP labschool Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline