Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Suka Duka Belajar Online

Diperbarui: 11 November 2021   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omjay smile (dokpri)

Apa yang anda bisa ceritakan dari belajar online? Suka duka apa yang anda alami? Lebih banyak suka atau duka? Itulah yang terlintas dalam pikiran saya tiba-tiba. Tak terasa hampir 2 tahun lamanya kita belajar online dari rumah. Hal itulah yang dialami oleh siswa siswi saya di SMP Labschool Jakarta. Saya tugaskan mereka membuat Film Pendek. Saya minta mereka bercerita suka duka belajar online. Mau tahu cerita mereka? Yuk kita tonton sebentar!


Inilah tugas Mata pelajaran informatika berupa film pendek mengenai suka dan duka selama belajar online di SMP Labschool Jakarta oleh kelompok 2 Kelas 8D SMP Labschool Jakarta. Waktunya tidak lama, hanya 4 menit, 44 detik saja. Itulah yang saya lihat dari video buatan mereka. sayapun dibuat kagum dengan kreativitas mereka.

Anggota kelompok 2 kelas 8D yaitu:

  1. Azratara 
  2. Bintang 
  3. Cherry  
  4. Darryl 
  5. Dyah

Saya menyimak apa yang disampaikan siswa dan siswi dari kelompok 2 kelas 8D SMP Labschool Jakarta. Saya mendengarkan keluh kesah mereka. Saya mendengar suka duka mereka dengan penuh antusias. Bahkan saya sampai berulang kali mendengarkan video mereka.

Ini jelas masukan yang sangat berharga dan penting buat saya sebagai seorang guru. Apalagi saya bertemu mereka hanya 30 menit setiap minggunya. Dengan waktu yang sangat pendek itu, tidak mudah bagi saya memahami satu demi satu yang dialami siswa dan siswi kelas 8 SMP Labschool Jakarta. 

Menugaskan mereka membuat film pendek dalam tema suka duka belajar online adalah cara saya mencari tahu kendala siswa dan siswi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka akan bercerita tentang suka duka belajar online. 

Mereka suka belajar online, namun terkadang membosankan. Mereka bercerita kalau tugas tidak perlu ditulis tangan. Bahkan bisa tinggal ngomong lewat video. Semua serba menggunakan komputer dan internet. 

Dukanya tidak bisa bertemu langsung dengan temen-temannya. Tidak bisa praktik secara langsung di sekolah dan terkadang pikiran ngeblank. Mereka tidak tahu lagi mau ngomong apa. Itulah salah satu cerita yang disampaikan siswa.

Acara sekolah yang padat, dan pelajaran terkadang membosankan. Mereka sering tidak fokus dan terkadang jaringan internet di rumahnya kurang bersahabat. Sekolah online ternyata tidak cocok dengan sebagian siswa karena komunikasinya kurang bagus. 

Namun demikian, sekolah online asyik juga, sebab siswa tidak bertemu kemacetan dan kebanjiran Jakarta katanya. Kehadiran siswa lebih konsisten, dan kenyamanan siswa dalam belajar di rumah lebih terjamin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline