Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Inilah Hasil Refleksi Organisasi Profesi Guru di Hotel Aryaduta Jakarta

Diperbarui: 17 Oktober 2020   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi Kegiatan organisasi Profesi Guru

Kamis sampai Sabtu, 15-17 Oktober 2020 menjadi sejarah baru buat pergerakan organisasi profesi guru di Indonesia. Ada perwakilan 59 organisasi guru hadir dalam acara refleksi organisasi profesi guru di hotel Aryaduta Jakarta. 

Mereka hadir untuk menyamakan persepsi untuk kemajuan dunia pendidikan dan dalam rangka upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan (GTK) Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud) menyatukan hati kami para aktivis guru dalam bingkai kebersamaan dan kemesraan. Bukan saatnya lagi kita saling memukul, kita harus saling merangkul demi Indonesia maju.

Masukan dan saran sudah disampaikan dengan penuh semangat kebersamaan untuk maju. Kita sudah sama-sama berdiskusi untuk menghasilkan program-program kerja bersama sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru di bidangnya masing-masing. 

Para pakar dan narasumber hebat sudah diundang dan menyampaikan materinya. Tinggal kita mengimplementasikannya dalam bentuk kegiatan yang saling membahagiakan dan mensejahterakan profesi guru. Kesejahteraan, penghargaan, perlindungan, dan kompetensi guru harus terus ditingkatkan agar guru semakin profesional.


Ada beberapa catatan penting yang saya coba tuliskan dalam kegiatan refleksi organisasi guru yang kedua ini. Di hotel yang sama, kita juga pernah duduk bersama menghasilkan beberapa catatan penting. Saya sudah pernah menuliskannya di kompasiana.com/wijayalabs. Silahkan anda blogwalking di blog saya yang keren ini, hehehe.

Ada 5 catatan penting yang coba saya rumuskan dalam kegiatan refleksi organisasi profesi guru ini, yaitu:

  1. Membentuk forum organisasi profesi dengan sekertariat bersama, 
  2. Pembuatan nota kesepahaman forum organisasi profesi, 
  3. Organisasi profesi menjadi  mitra strategis pemerintah (Kemdikbud), 
  4. Setiap organisasi memiliki perangkat organisasi dan mengisi instrumen self assessment
  5. Pembahasan teknis pelaksanaan webinar dan pertemuan organisasi akan dilakukan secara berkelanjutan.

Kelima poin penting tersebut telah kami sepakati bersama. Bapak Dudung Abdul Qadir dan Ki Saur Panjaitan telah memimpinnya dengan cara yang bijaksana dan pantun yang menggemaskan. Ki Saur memang pintar membuat pantun dan membuat kita para aktivis guru semakin santun.

Untuk mewujudkan kelima poin tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Segera mempertemukan pucuk pimpinan organisasi profesi melalui silahturahim dan kegiatan sharing praktik baik, 
  2. Membangun chemistry dan komunikasi yang solid, 
  3. Membuat kegiatan webinar dengan narasumber tokoh-tokoh organisasi besar, 
  4. Tokoh-tokoh organisasi profesi guru diberi kesempatan untuk menjadi dapur pengembang di dirjen GTK Kemdikbud. 
  5. Menyusun desain (blueprint) tata kelola untuk mengakomodir berbagai aktivitas, 
  6. Adanya instrumen minimal untuk menilai organisasi profesi dan dibuat pengelompokkan untuk pembinaan. 
  7. Evaluasi diri oleh organisasi profesi, yang diverifikasi oleh tim pengembang.

Demikianlah sedikit catatan penting yang saya tuliskan kembali untuk dapat diketahui. Hasil diskusinya memang belum sempurna. Namun kita terus bergerak untuk mencapai kesempurnaan. 

Materi dapat diunduh melalui link
http://ringkas.kemdikbud.go.id/tatakelolaorprof

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline