Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Kembali ke Rumah di Jatibening Bekasi

Diperbarui: 8 Juli 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rumah omjay di jalana bintan B.144 (Dokpri)

Kembali ke Rumah di Bekasi.

Ada yang bilang rumahku adalah surgaku. Begitulah yang saya rasakan pagi ini. Kwmbli ke rumah setelah selama seminggu meninggalkannya untuk rekreasi.

Pagi hari sudah mengisi air di kolam dan memberi makan ikan nila. Lalu menyirami makanan di halaman rumah. Nikmat rasanya mengerjakannya dengan suka cita.

Seminggu sudah kami meninggalkan rumah. Ada beberapa tanaman mati kekeringan dan 2 ekor ikan mas mati mengenaskan. Mungkin mereka kelaparan karena tidak diberi makan. Saya merasa berdosa dibuatnya.

Kucing-kucing tetangga yang biasanya kumpul di rumah setiap pagi kini sepi. Baru satu ekor yang kembali meminta sarapan pagi. Namanya si pilek. Kemudian menyusul si koro. Sekarang sudah 2 ekor kucing muncul di halaman rumah.

Anak anak masih tertidur pulas. Intan baru lulus ujian skipsi secara online di UIN Bandung dan Berlian baru saja naik ke kelas 12 di SMA Labschool Jakarta. Alhamdulilah, semoga mereka dapat sukses mencapai cita-citanya. Aamiin.

Semalam mereka masak indomie karena kelaparan. Alhamdulillah perjalanan dari Bandung ke Bekasi tidak sampai 2 jam. Keponakan saya Aldi yang membawa kendaraan. Sekarang lewat tol bisa langsung lewat jalan layang dan keluar langsung di tol Pondok Gede. Bandung Bekasi terasa dekat.

Pukul 22.30 wib kami sudah sampai rumah di Bekasi. Anak anak langsung beres-beres rumah. Intan menyapu lantai dan Berlian menyiapkan tempat tidur. Saya langsung merapihkan tanaman dan memberi makan ikan yang kelaparan.

Semenjak rumah kami sering kebanjiran, saya tak lagi tidur di tempat tidur.  Kita tidur gelar tikar beralaskan kasur lipat. Hal itu kami lakukan agar dengan mudah kami bereskan bila banjir datang lagi.

Saya teringat ketika malam tahun baru 2020 tiba. Anak dan istri pergi rekreasi ke Pangandaran. Tinggal saya sendiri yang berada di rumah. Malam tahun baru seorang diri seharusnya bisa tenang dan damai.

Entahlah saya merasa punya firasat tidak enak. Saya putuskan tidak berangkat menyusul anak dan istri. Ternyata firasat saya benar dan rumah saya terkena musibah banjir yang cukup tinggi airnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline