Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Selama 2 Hari bersama Guru-guru Hebat di Talang Babungo

Diperbarui: 15 Januari 2020   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omjay bersedih | dokpri

Dua hari bersama Guru Guru Hebat.

Saya menangis haru. Sebab saya telah bertemu guru-guru hebat negeri ini. Meski singkat tapi padat. Syarat dengan pembelajaran yang bermakna dalam kehidupan saya. Sebuah kisah nyata yang ingin saya bagikan kepada para pembaca.

Sungguh saya tak mengira akan dibawa ke desa wisata. Sebuah desa yang belum saya kenal sebelumnya. ebuah desa wisata yang sudah terkenal di manca negara. Sudah banyak orang dari luar negeri berkunjung ke desa wisata ini.

Pikir saya,  panitia akan membawa kami ke hotel bintang lima. Dimana semua serba dilayani oleh petugas hotel yang ramah. Tidur di kasur yang empuk dengan televisi berbagai chanel. Tinggal klik, saya bisa menikmati siaran televisi dari berbagai negara.

Pikiran saya berubah. Setelah tahu dibawa oleh panitia ke desa wisata. Talang Babungo kecamatan Hiliran Gumanti kabupaten Solok Sumatera Barat, menjadi tempat terasyik kami menikmati liburan akhir tahun 2019. Saya belum tahu desa ini sebelumnya.

Pertama kali datang,  dingin menusuk tulang. Hujan rintik rintik menyambut kedatangan kami. Pak Toni tuan rumah menyambut kami dengan penuh kehangatan. Hampir saja kami tersesat, karena hari sudah larut malam. Banyak penduduk desa sudah tertidur lelap.

Sampailah kami di homestay. Tempat kami menginap selama acara. Bicara sebentar langsung  masuk kamar. Kami berempat langsung tertidur nyenyak. Perjalanan lebih dari 8 jam membuat kami kelelahan.

Esoknya suara adzan subuh membangunkan kami, tapi kaki ini tak sanggup melangkah ke masjid. Pertama karena belum tahu. Kedua karena tak ada orang yang bisa saya ajak pergi ke masjid. Saya orang baru dan belum melapor kepada pengurus RT. Bisa-bisa saya dituduh maling nantinya, hahaha.

Usai sholat subuh saya tidur lagi. Terdengar suara adzan subuh untuk kedua kalinya. Waduh ternyata saya salah, itu panggilan sholat pertama seperti di Mekah. Artinya kita siap-siap bangun dan melaksanakan sholat subuh.

Akhirnya saya sholat subuh lagi.  Terus kemudian tertidur lagi.  Mirip mbah Surip.  Bangun tidur... Tidur lagi... Hehehe.

Saya terbangun dari tidur. Padahal saat itu bidadari cantik hendak menciumku. Hampir bibir bertemu bibir. Namun sayang, suara obrolan di luar kamar membangunkan guru tambun ini. Hihihi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline