Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Meningkatkan Keterampilan Menulis Melalui Cerita Fiksi dan Non Fiksi

Diperbarui: 1 April 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SMP Labschool Jakarta adalah salah satu sekolah yang memiliki komitmen untuk melaksanakan gerakan literasi sekolah. Di sekolah kami, siswa tidak hanya sekedar membaca buku tetapi juga sudah diajari dan diarahkan untuk membuat buku sendiri. Artinya, siswa sudah mulai belajar menulis , dan tidak sekedar membaca.

Siswa kelas 7 SMP Labschool Jakarta saat ini telah membuat buku cerita fiksi dan non fiksi. Kedua buku tersebut menambah koleksi buku dalam perpustakaan sekolah. Mereka membuatnya di kelas masing-masing. Cerita fiksi berisi cerita fantasi anak-anak dalam bentuk berbagai cerita, dan cerita non fiksi adalah cerita anak-anak labschool dalam mengisi liburan sekolahnya.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan gerakan literasi sekolah terus berkembang dan budaya membaca serta menulis di kalangan siswa semakin terasah. Siswa SMP menjadi terampil dalam menulis. Baik cerita fiksi maupun non fiksi. Mereka langsung praktik dengan bimbingan guru bahasa Indonesia dan guru TIK.

Selain itu, siswa juga belajar bagaimana memasarkan buku hasil karyanya. Mereka diminta menjual bukunya di kalangan masyarakat sekolah dengan membuka stand pameran buku. Keuntungan buku dapat menambah kas kelas mereka.

Sekolah merupakan lingkungan yang vital dalam membentuk pribadi anak, selain pembentukan karakter di lingkungan keluarga. Sekolah harus mampu memberi ruang imajinasi dan kreativitas anak. Sekolah juga harus terus mengawasinya sehingga potensi siswa dapat terus berkembang imajinasi dan kreativitasnya. Mereka harus dilatih dengan bimbingan dan pengawasan guru.

Melalui pembuatan buku cerita fiksi (fantasi) dan non fiksi (liburanku) diharapkan keterampilan menulis siswa meningkat. Sekolah yang telah menjadi rumah kedua mereka menjadi tempat berkreativitas dalam mengembangkan budaya menulis dan membaca.

Semoga apa yang telah dilakukan SMP Labschool Jakarta, dapat memacu dan memicu sekolah lainnya untuk terus melakukan kampanye gerakan literasi sekolah. Amiin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline