Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dari Guru TIK dan KKPI

Diperbarui: 10 Juni 2016   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepada Yth.

Bapak Presiden Joko Widodo

Di Istana Negara  

Dengan hormat,

Semoga Bapak Presiden beserta keluarga dalam keadaan sehat dan senantiasa sukses dalam menjalankan tugas kenegaraan. Semoga pula Bapak dapat menyelesaikan masalah bangsa dan negara kita tercinta ini dengan arif dan bijaksana. Aamiin.

Kami dari Komunitas Guru TIK dan KKPI (KOGTIK) bersama dengan Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO.OR.ID) ingin sekali bertemu dengan bapak Presiden sehubungan dengan dihapuskannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam Struktur Kurikulum 2013.

Kami sudah bertemu dengan para pejabat terkait, namun jawabannya hingga saat ini kurang memuaskan serta kebijakan yang dikeluarkan tidak aplikatif dan cenderung merugikan kepentingan siswa, guru bahkan kepentingan nasional dimana kita tidak semakin mandiri dalam teknologi. TIK dan KKPI justru dijadikan bentuk bimbingan seperti guru Bimbingan Konseling (BK) yang cendrung konsumtif terhadap teknologi karena sebatas pengguna teknologi dan tidak berada dalam struktur kurikulum 2013 dengan alasan 30 % daerah di Indonesia belum teraliri listrik. Hal ini jelas sudah melanggar UU guru dan dosen nomor 14 tahun 2005.

Berbagai kegiatan dan kajian akademik sudah kami lakukan, baik dalam bentuk seminar nasional di kemdikbud maupun berdialog langsung dengan pejabat dan pakar terkait, namun hasilnya kemdikbud justru mengeluarkan permen pahit tentang peran guru TIK dan KKPI yang sangat melukai hati kami semua.

Permendikbud nomor 68 tahun 2014 dan nomor 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI akhirnya tidak jalan di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Kalaupun berjalan hanya sekedar dipaksakan dan masih menyisakan banyak persoalan.

Kami mengapresiasi kebijakan penghentian kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006 bagi sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia oleh Bapak Anies Baswedan. Paling tidak kebijakan tersebut banyak menyelamatkan nasib guru, siswa dan kepentingan nasional kita.

Namun bagaimana dengan nasib sebagian sekolah yang masih melaksanakan kurikulum 2013 dimana TIK bukan sebagai mata pelajaran? Kami hanya ingin TIK sebagai mata pelajaran agar materi yang diberikan lebih terstruktur dan sistematis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline