Perjuangan guru-guru TIK telah terlihat hasilnya. Omjay sangat mengapresiasi perjuangan bapak Tri Budi Harjo. Beliau salah seorang pejuang guru TIK yang kini sudah pensiun. Perjuangan seorang GURU TIK dari SMP Negeri 22 Surakarta.
Beliau adalah seorang guru TIK yang tidak kenal MENYERAH. Beliau berani berteriak lantang. Kembalikan Mapel TIK kedalam KURIKULUM dan TOLAK adanya Bimbingan TIK.
Saat itu, walaupun sudah ada permen 68/2014 dan permen 45/2015 tentang peran guru tik dalam kurikulum 2013, Permen tersebut masih terasa pahit. Sangat pahit buat kami sebagai guru TIK.
Tujuan UTAMA perjuangan kami adalah ke SISWA dalam memperoleh pembelajaran TIK. Perlu kita sadari bahwa TIK untuk semua, dan bukan untuk orang kaya saja. TIK bukan hanya untuk guru saja, tetapi juga untuk siswa Indonesia. Hal itu sudah kami bahas secara ilmiah di seminar nasional urgensi mata pelajaran TIK di aula kemdikbud beberapa waktu lalu.
Mata pelajaran TIK masih sangat dibutuhkan oleh anak Indonesia dan tidak boleh seenaknya diganti dengan bimbingan TIK. Solusi yang ditawarkan pemerintah jelas bukan solusi yang tepat.
Wajar saja guru TIK terus berjuang untuk mengembalikan mata pelajarannya yang hilang dalam kurikulum 2013. TIK adalah mata pelajaran yang berdiri sendiri dan bukan bimbingan TIK.
Dalam undang-undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2015 tidak dikenal istilah guru bimbingan TIK, yang ada adalah guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK. Tapi pejabat dari kemdikbud tetap memaksakannya.
Kekecewaan jelas sekali dirasakan oleh semua guru TIK. Selain guru, banyak masyarakat yang kecewa. Termasuk juga penyanyi terkenal Iwan Fals. IWAN FALS pun kecewa dan tidak setuju dengan dihapuskannya Mata Pelajaran TIK.
Seharusnya di dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia, menurut beliau, era akan datang merupakan era teknologi, siapa yang tidak menguasai, maka akan selalu terbelakang dan hanya menjadi pengguna saja.