Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mengapa Sulit untuk Menulis?

Diperbarui: 28 Februari 2016   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah anda merasakan sulitnya menulis? Pasti pernah. Terutama menulis yang serius dan ilmiah. Kalau hanya menulis kisah nyata atau cerita alamiah biasanya malah lebih mengalir. Tapi kalau menulisnya diminta harus tegas dan serius, ini yang rada susah. Akhirnya kita mengalami kesulitan menulis. Tidak menulis menjadi salah satu pilihan hati.

Motivasi menulis memang tidak bisa langsung didapatkan saat kita kesulitan menulis. Kita perlu melawan dan menaklukan diri sendiri. Sebab kesulitan menulis itu berasal dari diri sendiri yang kurang percaya diri. Sudah takut duluan kalau tulisannya tidak banyak dibaca orang lain. Padahal tujuan menulis adalah menyampaikan isi hati lalu mengajak otak untuk berpikir mengkomunikasikannya dengan orang lain. Tidak mudah memang, tapi bisa dilakukan.

Menulis menjadi terasa sulit ketika dalam alam pikiran memang terasa sulit. Menulis menjadi mudah ketika pikiran terbuka dan langsung praktik menuliskan apa-apa yang ada di pikiran. Tuliskan saja dulu, edit kemudian. Lama-lama akhirnya akan kau terabas kesulitan itu. Sebab menulis pada dasarnya adalah pekerjaan semua orang. Panjang dan pendeknya tergantung kita. Tiga alinea cukuplah. Semoga bisa menjadi obat mengatasi kesulitan dalam menulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline