Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mohon Bantu Kami Pak Jokowi

Diperbarui: 16 Januari 2016   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau keterampilan komputer dihapuskan dalam struktur kurikulum. Sudah hampir tiga tahun ini kami komunitas guru TIK dan KKPI terus berjuang agar mata pelajaran TIK dan KKPI (Keterampilan Komputer Pengolahan Informasi) kembali berada dalam struktur kurikulum seperti dalam kurikulum 2006 atau KTSP. Mayoritas guru TIK dan KKPI menginginkan TIK dan KKPI tetap sebagai mata pelajaran dan bukan bimbingan TIK seperti yang tertulis dalam permendikbud nomor 45 tahun 2015. Hasil jajak pendapat di media sosial facebook menunjukkan bahwa matpel TIK lebih banyak dipilih guru daripada bimbingan TIK.


Kami dari Komunitas Guru TIK dan KKPI (KOGTIK) bersama dengan Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO.ORG), ingin sekali bertemu secara langsung dengan Bapak Presiden Jokowi sehubungan dengan dihapuskannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam Struktur Kurikulum 2013. Kami ingin melaporkan kejadian nyata di berbagai sekolah di Indonesia yang menginginkan mata pelajaran TIK dan KKPI kembali berada dalam struktur kurikulum. Mata pelajaran ini masih sangat diperlukan oleh siswa-siswi Indonesia.


Kami sudah bertemu dengan para pejabat terkait, bahkan dengan Bapak Menteri Anies Baswedan, namun jawabannya hingga saat ini kurang memuaskan serta kebijakan yang dikeluarkan tidak aplikatif dan cenderung merugikan kepentingan Siswa, Guru bahkan kepentingan Nasional dimana kita tidak semakin mandiri dalam bidang teknologi. TIK dan KKPI justru dijadikan bentuk bimbingan seperti guru Bimbingan Konseling (BK) yang cendrung konsumtif terhadap teknologi, karena sebatas sebagai pengguna teknologi dan matpel TIK/KKPI tidak berada dalam struktur kurikulum 2013 dengan alasan 30 % daerah di Indonesia belum teraliri listrik. Pakar TIK Indonesia, pak Onno W Purbo menuliskan di facebook group belajar bareng Onno W Purbo.

"Ternyata TIK di hilangkan dari kurikulum 2013 salah satunya karena ..... 30% wilayah Indonesia tidak ada listrik ...... nampaknya 70% lainnya yang ada listrik .... hmm harus berkorban untuk yang 30% 
nasib nasib ..."


Berbagai kegiatan dan kajian akademik sudah kami lakukan, baik dalam bentuk seminar nasional di kemdikbud maupun berdialog langsung dengan pejabat dan pakar terkait, namun hasilnya kemdikbud justru mengeluarkan permen pahit tentang peran guru TIK dan KKPI yang sangat melukai hati kami semua. Permendikbud nomor 68 tahun 2014 dan permendikbud nomor 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI akhirnya tidak jalan dengan mulus di hampir seluruh sekolah di Indonesia.

[caption caption="Omjay Berdialog dengan Presiden Jokowi"][/caption]

 

Semoga presiden Jokowi memahami apa yang omjay sampaikan. Sedih juga melihat kebijakan menteri terdahulu yang menghapus matpel TIK atau komputer dalam struktur kurikulum dan diganti matpel prakarya. Padahal matpel ini sangat disukai dan dibutuhkan siswa Indonesia. Siapapun guru yang mengajar matpel tik pasti akan berusaha dan berjuang agar matpelnya kembali. Kecuali hati nuraninya telah hilang dan terbeli dengan janji. Mohon bantu kami pak Jokowi agar anak Indonesia terdidik TIK dengan baik.

 

Salam Persahabatan

Omjay

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline