Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Labschool Rumah Keduaku

Diperbarui: 20 Januari 2016   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Labschool Rumah Keduaku"]

[/caption]Tulisan ini dibuat setelah omjay menonton video anak-anak alumni SMP Labschool Jakartadi youtube. Videonya keren abis dan membuat kita semakin sayang sama Labschool. Mereka senang belajar di Labschool, dan rasanya seperti berada di rumah sendiri. Tak salah kalau semua anak dan guru mengatakan, "Labschool rumah keduaku".         

Keceriaan anak-anak di sekolah menggambarkan bahwa sekolah adalah taman yang indah untuk tempat anak-anak berbagi kreativitas dan inspirasinya. Senang dan gembira menyatu dalam hati mereka. Pembelajaran terselenggara dari interaksi antara guru dan siswanya yang selalu saling menghargai, menghormati, dan memahami. Sehingga tercapailah apa yang dinamakan kebersamaan yang didapat lebih dari di rumah sendiri. Mereka belajar dengan penuh kebahagiaan. Tak ada ketegangan karena pembelajaran dilakukan atas dasar kebermanfaatan. Siswa tahu untuk apa dia belajar dan menguasai ilmu pengetahuan. Dengan begitu pembelajaran terlaksana dengan sendirinya tanpa harus dipaksakan. Sebab belajar adalah sebuah kebutuhan yang menguntungkan. Bila tak belajar maka siswa akan merasakan haus dan dahaga pengetahuan. Hal itulah yang omjay temui di rumah keduaku "Labschool".

Perjalanan dari rumah sendiri di Jatibening Bekasi menuju rumah kedua tak terasa ketika kita tahu bahwa rumah kedua adalah tempat yang sangat menyenangkan. Tak ada beban di sana-sini. Tak ada hal yang kurang menyenangkan terjadi di rumah kedua. Labschool menjadi tempat yang aman, dan nyaman melalui mottonya, IMAN, ILMU, DAN AMAL.

Labschool memang rumah keduaku. Di sekolah ini kami menghabiskan waktu bersama untuk meraih cita-cita. Tempat yang nyaman bagi anak Indonesia yang ingin melukis wajah Indonesia yang menawan. Tempat yang super keren dan tempat bermain yang mengasyikkan ada di Labschool. Kebersamaan selalu dijaga dalam suka maupun duka. Pokoknya di rumah keduaku banyak orang merasa menemukan kebahagiaannya. Kalau kagak percaya, lihatlah kebahagian mereka di https://youtu.be/-SqK8Zut1nY.

Kebahagiaan, keceriaan, dan kegembiraan terpancar dari wajah-wajah generasi emas Indonesia yang bersekolah di Labschool. Kami membebaskan mereka untuk berkreativitas dan berinovasi dengan rambu-rambu yang disepakati bersama. Alhasil banyak produk siswa yang melahirkan prestasi tinggi. Tak salah bila kemudian rumah keduaku ini memberikan catatan sejarah sebagai sekolah yang unggul di masyarakat. Banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di rumah keduaku. Setiap kali dibuka pendaftaran siswa baru, rumahku selalu diserbu oleh mereka yang tahu kehebatan sekolahku.

Tak terasa sudah lebih dari 20 tahun mengabdi di rumah keduaku. Ada perasaan haru sekaligus bangga. Kebanggaan itu terasa ketika membagikan raport yang berisi hasil belajar siswa selama satu semester. Ketika nilai anak-anak bagus dan berpretasi, maka sangat lega hati ini. Namun bila ada nilai yang kurang, maka diri ini merasa termotivasi untuk membantunya.

Tak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang malas. Kalau kita rajin, dan mau berlatih pasti akan pandai. Rajin belajar akan membuat kita naik kelas. Sebuah motivasi yang selalu kuingat untuk memotivasi peserta didikku.

Guru dituntut untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mengasyiikan. Oleh karena itu lesson plan atau rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat sebelum masuk ke kelas. Kata orang bijak, masuk kelas tanpa persiapan, maka keluar kelas tanpa penghormatan. Artinya guru harus mempersiapkan dirinya agar mampu tampil prima di kelasnya sendiri. Guru menjadi aktor atau artis yang merangkap sutradara. Pemberdayaan siswa harus dilakukan agar terjadi interaksi dalam pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran harus diuji cobakan agar selalu ada inovasi dalam setiap pembelajarannya di kelas.

Sikap ingin tahu siswa atau kepo harus dimunculkan, agar siswa tahu lebih luas kebermanfaatan ilmu yang didapatkannya. Percaya kepada nalar tidak cukup disimpan dalam hati. Guru berkewajiban membuat siswa memiliki sikap unggul dengan kenalarannya. Sehingga siswa merasa mandiri, bertanggung jawab, rendah hati, dan peka terhadap lingkungannya. Suasana pembelajaran yang nyaman dan mengasyikkan harus diciptakan oleh guru yang membuat lesson plannya dengan baik.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline