Kepada yang saya hormati,
Presiden Republik Indonesia,
Bapak Joko Widodo
di Istana Negara.
Semoga bapak Jokowi dalam keadaan sehat. Semoga pula bapak masih terus blusukan seperti dulu. Bukan karena pencitraan tapi karena kebiasaan melihat keadaan. Rakyat memang harus dijambangi oleh pemimpinnya. Dengan begitu rakyat akan semakin dekat dengan presidennya.
Perkenalkan terlebih dahulu. Nama lengkap saya Wijaya Kusumah. Teman-teman memanggil saya omjay. Saya guru TIK di SMP Labschool Jakarta Rawamangun Jakarta Timur. Saat ini sedang mengambil kuliah S3 di jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Bapak presiden Jokowi yang saya kagumi. Saya tahu bahwa tidak mudah menjadi seorang presiden. Banyak permasalahan negara yang harus diselesaikan. Oleh karena itu bapak telah menunjuk para menteri untuk membantu tugas bapak yang berat ini. Saya yakin bapak telah memilih putra putri terbaik bangsa ini untuk menjadi menteri yang mampu menjalankan tugas negara dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.
Kami berharap bapak presiden Jokowi mampu memenuhi harapan rakyat. Wong cilik harus lebih diperhatikan daripada wong licik. Bantu mereka mengatasi kemiskinan dan beri mereka layanan kesehatan yang baik serta pendidikan yang mampu membuat mereka terlepas dari kemiskinannya. Bila bapak presiden mampu menjalankan amanah ini dengan baik, maka tak akan ada gerakan mahasiswa dan masyarakat luas menurunkan presidennya. Sebab mereka percaya bahwa bapak mampu memimpin negeri ini dengan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Semoga pak Jokowi masih seperti yang dulu. Tidak berubah untuk berpihak kepada rakyat kecil. Kami di sini selalu mendoakan agar bapak sehat dan mampu memimpin negeri ini dengan aman dan sentosa. Rakyatnya sejahtera, dan Pancasila sebagai dasar negara kita dapat diamalkan dalam kehidupan nyata. Saya berharap dapat bertemu bapak di Istana negara, dan menyampaikan uneg-uneg kami sebagai rakyat. Semoga harapan ini menjadi nyata. Saya kirimkan alamat facebook saya di https://www.facebook.com/wijaya.kusumah.
Jakarta, 11 April 2015
Wijaya Kusumah