Kegiatan Teacher Writing Camp 2 (TWC2) hari pertama berjalan dengan lancar. Para pembicara yang direncanakan hadir seluruhnya. Kami sebagai panitia sangat senang sekali. Di hari pertama, kami telah bertambah ilmu tentang dunia menulis dan ngeblog di internet. Peserta yang menginap langsung praktik ngeblog di http://guraru.org. Website guru era baru diserbu. Wow seru banget! Tidak terasa malam telah semakin larut, dan kamipun tertidur pulas kelelahan.
Di hari kedua, panitia membuka acara tepat pada waktunya. Ibu Juli sebagai seksi acara membuka kegiatan tepat waktu. Namun sayang, nara sumber di sesi satu belum ada satu pun yang hadir. Panitia mulai cemas. Di saat kecemasan itu muncul, datanglah mbak Ester Lince Napitupulu, wartawati kompas yang ingin meliput acara TWC2. Saya langsung spontan saja meminta beliau memberikan pengalaman menulisnya. Saya langsung tembak di tempat.
Sungguh luar biasa sekali pengalaman mbak Ester ini. Semua peserta dibuat kagum olehnya. Saya tak mengira pembicara dadakan yang saya minta berbicara ternyata mengundang antusias peserta. Tanya jawabpun terjadi. Ada dialog interaktif antara peserta TWC2 dengan jurnalis kompas yang biasa menulis tentang pendidikan ini.
Melalui sms, mbak Christi yang akan menjadi nara sumber memberi kabar. Mas Valentino dan dirinya berhalangan hadir karena mas Valentino sakit, dan dirinya sedang memberikan pelayanan di gereja. Tentu saja, saya harus menyiapkan diri menjadi pembicara pengganti. Saya pun memberikan materi "menciptakan informasi di internet melalui alat rekam yang ajaib".
Sebagai salah satu pembicara dadakan, kami harus membuat kejutan-kejutan agar peserta mendapatkan pencerahan. Walaupun sebenarnya, kami merasa grogi juga. Sebab kami berbicara di depan guru-guru hebat dan berprestasi. Sayapun akhirnya bercerita tentang pengalaman menulis dan ngeblog.
Alhamdulillah, selesai juga sesi pertama di hari kedua. Pak Yamin dari Nawala memberi kabar via email. Beliau hanya bisa mengisi setelah jam 13.00 wib. Untunglah bapak Bhayu dan ibu Nunung sebagai pembicara berikutnya sudah siap. Bahkan ibu Nunung ikut menginap bersama para peserta di wisma UNJ.
Wow, presentasi mereka sangat memukau sekali. Alumni TWC 1 ini benar-benar memberikan pencerahan kepada peserta. Mereka bercerita tentang pengalaman ngeblog dan prestasinya. Bu Nunung tampil lebih dulu, dan kemudian disambung pak Bhayu. Terus terang, saya salut kepada kedua guru ini. Mereka mampu menyampaikan materinya dengan baik. Bahkan usai presentasi, mbak Ester dari kompas langsung mewawancara pak Bhayu.
Usai makan siang, dan sholat dhuhur, serta beristirahat sejenak acara pun dilanjutkan. Namun pembicara yang ditunggu belum juga menunjukkan batang hidungnya. Untunglah Mas Yulef sigap memberikan informasi tentang program kerja komunitas blogger ASEAN. Lalu menjelaskan dengan detil ada apa di tahun 2015.
Pak Johan Wahyudi saya minta untuk dimajukan jadwalnya. Seharusnya pak Johan bicara di sesi terakhir. Pak Johan alhamdulilah siap. Peserta yang tadinya sudah mulai terlihat mengantuk menjadi terbangun, dan tertawa mendengarkan presentasi pak Johan wahyudi yang luar biasa. Guru kecil ini memang unik. Keunikannya terlihat dari cara beliau menyampaikan materi. Saya menyebutnya guru kecil, sebab badannya memang kecil. Beda bangat dengan diri saya yang berbadan besar, hehehe.
Usai pak Johan bicara, pak Yamin dari nawala tampil. Banyak informasi yang beliau sampaikan seputar akses internet. Kami menjadi tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan harus lebih hati-hati lagi untuk menggunakan internet secara sehat. para peserta TWC2 sudah membuat resumenya secara lengkap.
Di akhir kegiatan hari kedua, saya umumkan 5 orang guru yang tulisannya sangat menginspirasi. Mereka itu adalah: