Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mendidik dengan Hati di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Cikarang

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135256586658377398

[caption id="attachment_208584" align="aligncenter" width="448" caption="teman-teman guru di pesantren Daarul Qur"][/caption] Sabtu, 10 Nopember 2012 saya diminta memberikan materi "Mendidik dengan hati" di pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Cikarang.  Selain saya, ada pak Cecep (dosen UNJ) yang juga memberikan materi keguruan di tempat ini. [caption id="attachment_6831" align="aligncenter" width="448" caption="Omjay bersama teman-teman guru di Pesantren Daarul Qur'an"]

Omjay bersama teman-teman guru di Pesantren Daarul Qur'an

[/caption] Sebagai seorang pendidik, tentu saya sangat senang diundang di pesantren yang khusus perempuan ini. Saya mendapatkan kesempatan di sesi kedua setelah pak Cecep memberikan presentasinya. Mendidik dengan hati pada prinsipnya adalah mengajak para guru untuk melakukan kreativitas dan imjainasi serta mengenal dirinya dengan sebuah ambisi, kemampuan, dan usaha yang terus menerus dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati. Dia tahu tujuan hidup, dan untuk apa manusia hidup, sehingga sadar diri bahwa manusia itu hanya sanga pengembara yang singgah sebentar lalu pergi kembali. Pendidik yang mampu mendidik dengan hati pastilah memiliki sifat kenabian yang terdiri dari tabligh, amanah, dan fathonah. Guru harus mampu berbuat jujur untuk dirinya sendiri, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab penuh dengan tupoksinya sebagai seorang guru, dan memiliki kecerdasan yang tinggi karena seringnya membaca buku. Peran dan fungsi guru di sekolah pada hakekatnya adalah harus mampu menjadi manusia yang tangguh dengan kondisi apapun, menjadi orang yang menyukai akan tantangan, mampu menjaga moral dan ajaran agamanya dengan baik dan punya kontrol sosial yang tinggi. Tak salah bila guru seperti ini akan memiliki aspirasi yang disukai peserta didiknya. Sangat menjunjung tinggi idealisme, tetapi menyukai keterbukaan. Guru harus mampu cepat tanggap dengan keadaan. Dia memahami betul apa yang menjadi kesulitan peserta didiknya, dan membantu mereka menemukan solusi masalahnya. Oleh karena itu tak salah bila seorang guru harus mempunyai cara ampuh merebut hati murid atau peserta didik. Cara ampuh merebut hati murid menurut buku Joko Wahyono adalah:

  1. Asertif dalam bertindak
  2. Menghargai murid
  3. Pandai membina hubungan baik
  4. Hindarkan murid dari ancaman dan kekerasan.

Agar mampu mendidik dengan hati, guru harus mampu menyenangkan hati siswa, dan kreatif. Guru kreatif adalah guru yang mampu mencari ide baru dengan mengikuti berbagai macam pelatihan guru, mencari informasi di internet, mampu belajar sepanjang hayat. Untuk mampu mendidik dengan hati, guru harus memiliki DREAM, yaitu:

  1. Dedication
  2. Responsibility
  3. Education
  4. Attitude
  5. Motivation

Demikianlah sedikit pengalaman dari saya tentang mendidik dengan hati, semoga bermnafaat buat teman-teman guru. Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline