Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Bagaimana Media Sosial Berpartisipasi Terhadap Perubahan Iklim yang Tidak Menentu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1348524865475501345

Diskusi Blogger di Kantor UNDP yang difasilitasi oleh idblognetwork

Senin, 24 September 2012, saya bersama blogger lainnya diundang untuk mengikuti diskusi "Climate Change" pada event Sosial Global Summit 2012 UNDP di Menara Thamrin Lantai 7. Mbak Mubarika dari idblognetwork (IBN) menelepon saya untuk mengikuti acara ini. Tepat pukul 18.00 wib kami semua sudah berada di ruang pertemuan yang memang dipersiapkan untuk acara diskusi. Mas Tomi dan Mbak Tina dari UNDP Indonesia menyambut kami dengan sangat ramah.

Diskusi yang dipimpin oleh Mas Anjari sebagai moderator

Diskusi yang dipimpin oleh Mas Anjari sebagai moderator

Ada 10 orang blogger terpilih untuk mengikuti acara diskusi ini, yaitu:

  1. Ahmad Gener Wakulu, Mr.
  2. Amril TG, Mr.
  3. Anjari Umarjianto, Mr.
  4. Bradley Marissa, Mr.
  5. Eka Situmorang, Ms.
  6. Fadhli, Mr.
  7. Irayani Queencyputeri, Ms.
  8. Luvie Melati, Ms.
  9. Mira Sahid, Ms.
  10. Wijaya Kusumah, Mr.

Foto Bareng usai Diskusi di Kantor UNDP

Foto Bareng usai Diskusi di Kantor UNDP

Mas Anjari Umarjianto (blogger gaek yang terkenal) bertugas sebagai moderator. Beliau mengajak kami semua yang hadir untuk berdiskusi tentang perubahan iklim yang saat ini sudah mulai tak menentu. Kemudian Mas Tomi selaku tuan rumah menjelaskan sedikit tentang inti pertemuan ini, dan memutarkan kami sebuah film pendek sambutan Helen Clark dari UNDP Administrator tentang isu yang sedang berkembang saat ini.

Mas Anjari membuka diskusi dengan sebuah pertanyaan, "apa sesungguhnya yang terjadi tentang global warming?". Apa yang harus dilakukan dengan keadaan ini? Hal itu telah menjadi pembicaraan hangat dalam kegiatan Global Social Good Summit 2012. Masing-masing BLOGGER, dan undangan yang hadir diminta pendapatnya oleh mas Anjari, dan terjadilah diskusi ringan mengenai hal ini. Teman-teman blogger mengungkapkan pendapatnya. Tak terkecuali saya sendiri yang diminta pendapatnya sebagai seorang pendidik.

Mas Tomi Soetipto dari Communication Analyst UNDP Indonesia memberikanpresentasinya. Intinya adalah Perubahan iklim di depan kita. Satu Planet milik bersama. Bumi sudah tak seperti dulu lagi. Kita harus menjaga alam ini dengan baik. Hampir di setiap daerah di Indonesia terasakan perubahan iklim yang tak menentu ini. Bagi saya yang bekerja di jakarta, dan tinggal di Bekasi sangat merasakan udara yang begitu panas, dan mulai sulitnya air karena kemarau panjang.

UNDP berpendapat bahwa manusia sebagai penjaga dan penghuni bumi harus memanfaatkan alam dan lingkungannya secara bertanggungjawab. Pertumbuhan dan pembangunan di bidang ekonomi harus diiringi dengan keterlangsungan alam lingkungan dan manusia demi masa depan. Mas Tomi memutar video di Youtube yang cukup menarik, dan mendapatkan tanggapan positif dari teman-teman blogger yang hadir.

Isu yang dilemparkan oleh negera adidaya ke negara berkembang seperti Indonesia faktanya memang terjadi. Kita merasakan perubahan cuaca di Asia Pasifik yang begitu ekstrim. Ada 950 juta rakyat miskin hidup di asia asifik. Sekitar 45 % bencana alam terjadi di Asia pasifik. Intensitas bencana alam, wabah penyakit meningkat tajam di 10 tahun terakhir ini. Akibatnya adalah masyarakat miskin paling rentan terkena dampaknya dalam perubahan iklim yang tak menentu ini. Mereka akan sensitif kehilangan mata pencaharian, dan  kekurangan bahan pangan. Hal itu disampaikan mas Tomi dari UNDP di sela-sela acara diskusi.

Berbagai pendapat bermunculan dari teman-teman blogger. Banyak hal yang dilontarkan dalam diskusi ini. Intinya adalah kita harus mulai dari diri sendiri, dan segeralah memulai menanam pohon di lingkungan kita masing-masing. Kampanye gerakan penghijauan harus digalakkan kembali untuk mengatasi global warming. Upaya pencegahan dengan "meditasi dan adaptasi" harus dilakukan. Di sinilah media sosial berperan untuk mempublikasikannya. Banyak orang harus diberikan informasi penting tentang terjadinya perubahan iklim ini dengan sebuah program yang fun dan menarik. Kreativitas menjadi kunci apa yang harus dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline