Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Catatan Harian Seorang Guru: Apakah Disiplin yang Paling Penting?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudah-mudahan Anda semua selalu berada dalam kesehatan yang prima dan penuh semangat untuk mencapai keberhasilan karir dan kehidupan Anda. Semoga pula Anda semua selalu berada dalam lindungan kasih sayang Tuhan Yang Maha Pemberi Kekuatan dan menuntun makhluknya selalu ke jalan kebaikan.

Membaca pertanyaan dengan penuh perhatian yang digulirkan oleh guru kita Bapak Mario Teguh, hati dan pikiran saya bekerja dengan penuh antusias dan semangat yang menggebu untuk menjawab pertanyaan super ini :

WHAT IS THE MOST IMPORTANT DISCIPLINE
Apakah disiplin yang paling penting bagi pencapaian kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan karir dan kehidupan pribadi kita?

Disiplin adalah kepatuhan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Patuh terhadap aturan-aturan yang membawa kita mencapai kesejahteraan, kebahagian dan kecemerlangan dalam karir dan kehidupan pribadi kita. Aturan yang berlaku baik itu harus senantiasa terjaga dengan penuh kedisplinan diri yang terlihat dari komitmen kita mengemban amanah dengan penuh dedikasi dan semangat tinggi.

Disiplin akan menyatu dalam diri sendiri bila kita melakukannya dengan dasar kesadaran, dan tanpa paksaan dari orang lain. Disiplin akan menempel kuat, karena faktor kebiasaan yang selalu berulang menuju ke arah pintu kesuksesan. Disiplin akan tertanam kuat melalui proses melakukan tindakan nyata dan penuh keteladanan hidup. Disiplin yang paling penting adalah disiplin di dalam mengatur waktu. Dari mulai kita bangun tidur di pagi hari, sampai kita kembali keperaduan untuk beristirahat. Dari disiplin pengaturan waktu itulah akan terlihat kualitas kehidupan pribadi kita. Saat kita menganggap waktu tidak berharga, maka waktu akan menjadikan kita manusia tidak berharga. Demikian pula saat kita memuliakan waktu, maka waktu akan menjadikan kita orang mulia. Karena itu, kualitas seseorang terlihat dari cara ia memperlakukan waktu.

Detik demi detik, menit demi menit berlalu menyatu dalam jam-jam aktivitas yang sangat berkualitas bagi mereka yang berdisiplin dengan waktu. Perhatikanlah tokoh-tokoh sukses yang kita kenal di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang disiplin di dalam mengatur waktunya yang 24 jam itu. Contoh tokoh yang paling dekat dan ada di depan mata kita adalah Guru Kita sendiri yaitu Bapak Mario Teguh. Disiplin dengan waktu adalah kunci untuk mencapai kebahagian, kesejahteraan, kecemerlangan karir, dan kehidupan pribadi Anda. Itulah jawaban yang tepat dari sudut pandang saya.

Akhirnya dari lubuk hati yang terdalam saya ucapkan terima kasih atas kesempatan berbagi kepada teman-teman semua. Tentu akan banyak jawaban yang akan saling melengkapi, dan hati saya berdebar dan bersabar mengunggu jawaban super dari guru kita, bapak Mario Teguh. Orang sukses itu tidak sekadar punya kecepatan, namun ia punya percepatan. Kecepatan itu bersifat konstan atau tetap, sedangkan percepatan itu menunjukkan perubahan persatuan waktu. Artinya, orang sukses itu senantiasa melakukan perbaikan. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah SAW bahwa orang beruntung itu hari ini selalu lebih baik dari kemarin. Lain halnya dengan orang konstan; hari ini sama dengan kemarin. Rasul menyebutnya orang rugi. Sedangkan orang yang hari ini lebih buruk dari kemarin disebut orang celaka.

KH Abdullah Gymnastiar menuliskan, orang yang memiliki percepatan, hubungan antara prestasi dengan waktu hidupnya menunjukkan kurva L. Dalam waktu yang minimal, ia mendapatkan prestasi maksimal. Itulah Rasulullah SAW. Walau usianya hanya 63 tahun, namun beliau memiliki prestasi yang abadi. Demikian pula para sahabat dan orang-orang besar lainnya. Semuanya berawal dari adanya sensitivitas terhadap waktu.

Semoga tulisan yang sederhana dari buah perasaan dan pikiran saya dapat menjadi penyumbang bagi kebaikan yang sedang kita bangun di dalam rumah ini dan melalui kebersamaan di ruang keluarga kita yang ramah ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline