Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Spirit Ramadhan: Memupuk Kejujuran

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344336681778412557

[caption id="attachment_191838" align="aligncenter" width="448" caption="dokumentasi pribadi"][/caption]

Memupuk Kejujuran oleh Abdullah Hehamahua

1344335553897294723

Abdullah Hehamahua, di Masjid Baitul Ilmi Labschool Jakarta

Selasa, 7 Agustus 2012 masjid Baitul Ilmi Labschool Jakarta kembali mengadakan kajian Ramadhan 1433H. Kali ini yang menjadi pembicaranya adalah bapak Abdullah Hehamahua, penasehat KPK. Beliau menyampaikan presentasinya dengan judul memupuk kejujuran. Sebuah spirit di bulan Ramadhan agar kita selalu jujur dimanapun kita berada.

Beliau menyampaikan presentasinya sangat bagus sekali. Walaupun menurut beliau, presentasi ini disiapkan untuk siswa dan bukan untuk guru. Hal itu terjadi karena ada kesalah pengertian antara panitia dengan beliau. Namun begitu, presentasi ini tetap saja menarik, dan membuat kami semua yang hadir terdiam untuk mendengarkan beliau bicara tentang kejujuran. Sebuah slogan yang selalu dipropagandakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pak Abdullah Hehamahua membuka slide presentasi untuk mengajak hadirin jujur terhadap diri sendiri. Kita adalah manusia unggul yang terlahir dari satu-satunya sperma yang mampu menembus dinding ovum. Tak salah bila manusia yang terlahir ke dunia adalah manusia unggul. Namun untuk menjadi manusia unggul, dia harus mampu jujur terhadap dirinya sendiri.

Ada 4 buah gambar yang menarik ditampilkan dalam setiap slide yang dibuat oleh penasehat KPK ini. Saya pun kagum dengan beliau, karena diusianya yang hampir 65 tahun masih mau belajar dan sedang menyusun desertasinya di UNJ. Beliau masih menjadi mahasiswa S3 di jurusan manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Negeri jakarta (UNJ).

Beliau mengatakan ada 4 manusia yang masuk dalam golongan jujur terhadap dirinya sendiri, yaitu:

  • tahu, bahwa dia tahu
  • tahu, bahwa dia tidak tahu
  • tidak tahu, bahwa dia tidak tahu
  • tidak tahu, bahwa dia tidak tahu.

[caption id="attachment_191837" align="aligncenter" width="300" caption="Kegiatan Kajian ramadhan di Masjid Baitul Ilmi Labschool Jakarta"]

1344336158897105741

[/caption]

Itulah mengapa Allah menurunkan Al Qur'an sebagai pembeda antara yang haq dengan yang bathil. Agar manusia tahu bahwa dia tahu dalam melaksanakan yang haq dan meninggalkan yang bathil. Namun yang sangat parah adalah bila manusia sudah tidak tahu, bahwa dia tidak tahu tapi sok tahu. Hal itulah yang terjadi di negeri ini sehingga banyak manusia unggul yang terkena korupsi.

Manusia unggul harus jujur terhadap orang lain. Dia harus mampu mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain. Mengakui kelemahan diri sendiri dan memiliki complementary approach dan mengerti akan job descriptionnya. Itulah mengapa manusia unggul harus mampu kompeten di bidangnya. Dia harus mampu berkompetisi dengan bidang ilmu yang dikuasainya.

Bila manusia tidak jujur, maka dia akan merugikan orang lain, dan akan mengakibatkan musibah bagi orang-orang di sekitarnya. Kejadian kerusuhan seperti di maluku misalnya, itu dipicu oleh aparat yang tidak jujur terhadap rakyat. Musibah dan bencana akan datang silih berganti ketika aparat yang memegang amanah tidak jujur dalam mengemban amanahnya dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline