Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Catatan Harian Seorang Guru: Bisakah dalam Setahun Menerbitkan 2 Buah Buku?

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga di saat anda membaca tulisan ini, kawan semua dalam keadaan sehat. Semoga pula rezeki dari Ilahi Robbi terus mengalir kepada anda dan keluarga. Dengan begitu anda bisa berbagi kepada sesama. Ingatlah dalam rezeki anda ada hak fakir miskin yang harus anda tunaikan.

Namun, ada terkadang yang sering anda lupakan dari rezeki itu. Belilah buku terbaru. Dengan begitu akan bertambah ilmu dan wawasan berpikir anda. Lihat cara mereka membuat buku. Pelajari kata pengantar yang dibuatnya, dan anda akan merasakan aura kegigihan penulisnya dalam membuat buku. Anda akan takjub atau kagum kepada mereka yang mampu membuat buku 2 kali dalam setahun. Bahkan ada diantara mereka yang menerbitkan lebih dari 2 buah buku dalam setahun. saya pun teringat dengan pesan motivasi yng saya dapatkan di SMK Setia Negara Depok. SELALU ADA JALAN UNTUK ORANG-ORANG YANG MAU BERUSAHA MAKSIMAL.

Sebuah Pesan Motivasi untuk Menulis Buku

Mengapa mereka sanggup untuk melakukannya? Rahasianya adalah fokus, komitmen, dan konsisten dalam menulis. Itulah yang saya lakukan SENDIRI setelah saya mengenal dunia blog dan pernak-perniknya. Hampir setiap hari saya menulis, dan sayapun menemukan keajaiban blog yang mencatat jejak rekam menulis saya.

Tahun ini saya akan menerbitkan 2 buah buku dari hasil ngeblog. Buku pertama sudah saya launching secara sederhana di hari ulang tahun saya bersama keluarga tercinta. Judulnya, "menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi".

Buku Terbaru Omjay, dan sudah tersedia di Toko Buku Gramedia

Dunia ini mungkin sudah terbalik. Saya yang ulang tahun, justru saya yang ditraktir. Saya diajak dan ditraktir makan siang di hari ultah saya oleh pak Dedi Dwitagama. Kami makan bakmi golek dan minum es buah di Rawamangun. Senang sekali melaunching buku di hari sumpah pemuda. Hari yang sangat bersejarah bagi bangsa ini, dan juga hidup saya secara pribadi.

Buku-buku Omjay

Buku kedua, Insya Allah akan saya launcing di saat hari GURU, 25 November 2011. Judulnya, menjadi guru tangguh berhati cahaya. Sebuah buku yang saya peruntukkan untuk para guru yang ikhlas mengabdikan dirinya untuk kemajuan dunia pendidikan. Mohon doanya, rencana ini berjalan lancar.

Orang betawi bilang, "biar tekor asal kesohor". Banyak orang yang melaunching bukunya dengan acara yang meriah, dengan makanan dan minuman yang lezat. Danapun keluar dari isi kantong sang penulisnya.

Buat mereka para penulis yang berkecukupan, mungkin tak masalah. Tetapi bagi penulis yang belum ngetop tentu ini menjadi masalah. Sebab launchingnya dilaksanakan dengan cara-cara sederhana saja. Tak meriah tapi menggoda. Sangat berkesan di hati para pembaca setianya.

Baginya, lebih baik memberikan buku gratis, daripada makan gratis. Sebab buku gratis akan membuat sang penerima bergembira. Namun ada orang yang sangat menghargai kreativitas. Ketika buku gratis diberikan, dia justru berkata, "berapa saya harus membayar kreativitas menulis anda?" Sebab mereka sangat paham bahwa menulis buku adalah pekerjaan seni dalam mengolah hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline