Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Catatan Harian Seorang Guru: Sedihnya Tak Bisa Mencium Anak Dan Istri

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13400785081226800598

Sedih sekali hati ini. Biasanya saya bisa menciumi mereka setiap harinya. Semenjak diketahui saya terserang virus herves yang menular, saya lebih banyak berdiam diri di dalam kamar. Saya takut anak dan istri tertular penyakit ini. Sayapun berhenti menciumi anak dan istri di saat mereka mulai tertidur.

Rasa sakit dan perih di bibir sudah mulai berkurang. Kulit barupun tumbuh. Semoga cepat mengering dan tidak menimbulkan luka baru. Sudah rindu saya kepada anak dan istri. Tak bisa menciuminya seperti sebelum sakit. Mereka tetap melayani saya dengan sepenuh hati.

Istri selalu mengolesi saya salep ke bagian wajah yang terkena virus. Dia tidak jijik dan tetap melayani suaminya dengan baik. Begitupun kedua anak saya intan dan berlian. Mereka membantu saya menyiapkan makanan dan minuman. Intan paling sering disuruh mamahnya membeli bubur buat ayahnya. Sebab saya belum bisa makan yang keras-keras dahulu. Makan bubur membuat saya serasa seperti bayi lagi.

Semoga penyakit ini segera hilang dari tubuh, dan saya kembali pulih seperti sediakala. Sudah tak sabar hati ini ingin memeluk kalian. Ayah sayang kepada kalian, dan terima kasih telah merawat ayah dengan baik.

Salam blogger persahabatan Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline