Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Dimanakah Letak Kemuliaan Seorang Guru?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13376759722098536190

[caption id="attachment_178406" align="aligncenter" width="566" caption="Foto Omjay (berpeci hitam kedua dari Kiri berkacamata) ketika masih jadi Mahasiswa"][/caption]

Kemuliaan seorang guru adalah mampu memberikan layanan terbaik kepada peserta didiknya. Mampu menjadi mata air bagi peserta didik untuk menghilangkan rasa haus dan dahaga akan ilmu. Jeli melihat kebutuhan dan kondisi siswa. Itulah mengapa saya mau jadi guru, karena profesi guru sungguh mulia. Saya pun menjadi teringat dengan foto jadul saya bersama teman-teman ketika menjadi panitia qurban di kampus. Seorang teman menguploadnya di facebook alumni IKIP Jakarta.

Kemuliaan seorang guru harus diraih oleh mereka yang sudah memilih jalan hidupnya menjadi seorang guru. Mampu membantu siswa menyelesaikan masalahnya dan mengajarinya dari tidak bisa menjadi bisa.  Oleh karena itu, kita semua diminta untuk mampu menjadi guru tangguh berhati cahaya agar mendapatkan kemuliaan sebagai seorang guru. Gurupun harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang menarik.

Dalam buku model desain sistem pembelajaran karya Benny A Pribadi yang diterbitkan oleh Dian Rakyat (2009) dituliskan, guru harus mampu melakukan langkah penting merancang kegiatan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.  Upaya untuk melakukan dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus dimulai dengan keteladanan.

Seorang guru harus mampu memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didiknya. Satu kata antara perkataan dan perbuatan. Lebih banyak berbuat daripada berbicara. Para peserta didiknya akan merasakan kehangatan dan kegembiraan ketika berjumpa dengan guru yang berhati mulia. Pancaran cahaya hatinya yang bersih mampu meluluhkan hati peserta didiknya untuk menggali ilmu Allah yang luas. Karakter siswa dibangun oleh keteladanan guru yang selalu memberi sebanyak-banyak. Bukan menerima sebanyak-banyaknya. Itulah salah satu contoh pendidikan karakter dari seorang guru yang selalu memberi dan tak harap kembali.

Pendidikan karakter akan berhasil dicapai apabila para guru mampu memahami akan kemuliaan seorang guru. Bekerja atas dasar ibadah, keihklasan hati, dan bukan karena upah. Bukan pula karena berharap digaji tetapi mengharap ridho Ilahi Robbi. Ketulusan hati harus terjaga dengan penuh kesabaran dan dedikasi yang tinggi. Bila itu terjadi, maka segudang prestasi tinggi akan diraih oleh guru yang berhati mulia. Sekolahpun menjadi terkena imbasnya bila banyak guru berhati mulia.

Sebagai sekolah favorit dan diminati oleh masyarakat, tentu sekolah kami didukung oleh para guru yang berkualitas, dan berhati mulia. Dari guru yang berkualitas dan berhati mulia inilah lahir para peserta didik yang berkualitas dan berhati mulia pula. Karenanya tak heran bila sekolah kami selalu diserbu masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di tempat kami. Bahkan banyak guru dari sekolah lainnya yang melakukan studi banding ke sekolah kami. Mereka ingin belajar secara langsung bagaimana menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik.

Kemuliaan seorang guru harus terus dijaga dan terjaga oleh para guru itu sendiri. Oleh karena itu, mari kita memulainya dengan selalu memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada para peserta didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan dengan pendekatan pendidikan keteladanan. Sebagus apapun sistem yang dibangun, bila gurunya tak mampu menjadi teladan bagi peserta didiknya, maka jangan berharap terlalu tinggi untuk sekolah menjadi berprestasi.

Tak ada cara lain selain pendidikan keteladan. Bila guru mampu menjadi teladan bagi para peserta didiknya, maka akan banyak dilahirkan peserta didik yang mampu memberikan keteladanan kepada orang lain.

Lalu dimanakah letak kemuliaan seorang guru? Letak kemuliaan seorang guru terlihat dari caranya mengatasi masalah, dan kecerdasannya dalam menanamkan watak yang baik kepada para peserta didiknya. Guru yang berhati mulia tidak akan mencerdaskan muridnya dari sisi otak saja, tetapi watak dan akhlaqul karimah terus diberikan secara nyata. Sifat siddiq, tabligh, amanah, dan fathonah selalu ditanamkan kepada peserta didiknya agar mampu menjadi manusia yang berakhlaq mulia.

Letak kemuliaan seorang guru akan terus dipacu dan dipicu untuk terus menerus belajar sepanjang hayat. Guru akan terus belajar dan belajar dengan banyak membaca dan menuliskan kembali apa-apa yang sudah dibacanya. Tak ada guru yang mulia tanpa membaca. Dia akan terus membaca sampai akhir menutup mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline