Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Tiket Suju yang Diserbu dan Stand Up Comedy di Markas Kaskus yang Kurang Lucu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13339266081018927816

Sabtu pagi, 7 april 2012 saya berangkat ke markas kaskus di jl rasuna said kuningan, kav 6 jakarta. Tidak sulit menemukan markas kaskus dan perjalananpun berjalan mulus.

Sesampai di kantor kaskus sudah banyak kompasianer dan kaskuser yg hadir. Mereka hendak melihat langsung para finalis stand comedy sesion 2. Ada beberapa wajah yg saya kenal, tapi ada juga wajah baru yg saya kenal. Sayapun bersalaman dengan mereka memperkenalkan diri.

[caption id="attachment_170606" align="aligncenter" width="448" caption="Menunggu Penampilan Finalis Syand up Comedy Sesi 2"][/caption] Di kantin kaskus, kami menunggu. Sambil menikmati snack dengan kardus berwarna hijau dan bertuliskan komando. Teman-temen bilang ini adalah snack perusahaannya eko patrio. Sayapun lsg melahap habis snack yg terdiri dari roti brownis, lontong dan kue risol segitiga. Sambil menikmati kue itu, saya ditemani oleh mbak mela yang berkerudung hijau, admin kompasiana yang baru.

Sambil menunggu, saya baca di facebook dan twitter tiket suju diserbu oleh penggemarnya. Wah ramai banget beritanya karena mereka gak kebagian tiket. Padahal harga tiketnya cukup mahal juga buat saya yg berprofesi sbg guru. Mending uangnya buat beli buku atau uang jajan kedua putri saya. Tapi, bila sdh sreg di hati, walaupun tiketnya mahal, tetap juga dicari. Sebab suju memang memikat hati. Terutama anak-anak remaja kita.

Kenapa kita tak menghebatkan diri sendiri saja? Seperti para finalis stand up comedy yang terpilih dari daerahnya masing-masing. Saya melihat para finalis stand up comedy adalah para anak muda yg tak kalah mutunya dengan suju. Hanya saja mereka blm dipoles dan memiliki marketing yg kuat dari group boyband asal korea ini. Mereka harus terus diasah dan mengasah diri dalam dunia komedi. Banyak menghibur orang dari banyolan-banyolannya yg segar. Itulah bentuk kreativitas seni tawa masa kini yg tidak hanya mampu mengundang tawa, tapi decak kagum para penontonnya.seperti apa yg kita tonton di malam final stand up komedi sesi 1 beberapa hari lalu.

Suju dan stand up comedy jelas berbeda. Suju bernyanyi sambil menari. Sedangkan stand up comedy lebih kepada menari kata dan kemampuan komedian dalam menyanyikan irama hati sehingga mampu mengeluarkan joke-joke yg segar. Mengundang tawa pendengarnya meskipun setengah mati sang komedian mencari kata dan merangkainya menjadi kalimat humor yg membuat orang terpingkal-pingkal dibuatnya.

Mulai dari penampilan kemal sampai irawan saya menemukan kreativitas masing-masing dalam mengembangkan tema yg ada menjadi tawa pemirsa yg lepas dan tak dipaksakan.

Seandainya para finalis stand up comedy ini lebih terkenal dari suju, mungkin akan sulit bertemu dgn mereka. Kita akan kesulitan bertemu dgn kemal, jessica, ari, gilang, gery, boris, dika, isman, ade, agung, yuli, dan irawan.

Saya menyaksikan satu persatu lawakan mereka. Entah kenapa masih ada yg belum sreg di hati. Mungkin jam terbang mereka yg membuat saya blm menemukan keunikan mereka secara utuh.

Kemal yg berwajah arab, dan jessica yg berwajah china membuat saya sempat kagum dgn penampilan mereka. Apalagi ketika jessica mengatakan kalau memek itu artinya merengek dalam kamus kbbi.

Ari wibowo yg banyak bicara seputar pengacara membuat saya bangga karena saya disebutnya sebagai anggota fpi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline