Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Kenapa Program RSBI Gagal Total?

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13256935791658415753

Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)

Sebagai salah satu pengajar program RSBI saya merenung. Kenapa program RSBI yang dicanangkan pemerintah gagal total? Sebuah pertanyaan yang justru saya tanyakan kepada diri saya sendiri sebagai guru.

Program RSBI sebenarnya bagus. Tapi sayangnya sumber daya manusia (SDM) guru kita belum siap menerimanya. Sementara pemerintah lebih menekankan kepada fasilitas daripada SDM guru.

Seharusnya SDM guru dulu yang ditingkatkan, baru kemudian fasilitas.

Pemerintah lupa dan mungkin belum membaca novel laskar pelangi karya andrea Hirata, dan 5 menara karya Ahmad Fuadi. Kedua novel itu diangkat ke layar perak karena sangat bagus dan go internasional.

Dalam sekolah laskar pelangi ada guru yang unggul di disitu. Fasilitas yang tak layak untuk belajar tak menjadikannya patah semangat mendidik anak bangsa. Baginya alam adalah fasilitas terbesar untuk menginspirasinya bahwa belajar tak melulu di dalam kelas tetapi bisa di luar kelas. Terjadi interaksi antara guru dan muridnya yang akrab sekali.

Begitupun dengan kisah 5 menara dengan mantra motivasinya. "Man jadda wa jada". Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Guru mampu memotivasi para peserta didiknya untuk bersaing di dunia global.

Sekolah tradisional kita sebenarnya tak kalah mutunya dengan sekolah internasional. Bahkan kalau mau jujur, sekolah international mengajarkan kearifan lokal yang ujung-ujungnya menggali kekayaan intelektul sekolah tradisional.

Terus terang, kita masih belum memiliki guru-guru unggul yang mengerti akan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru. Pada akhirnya program RSBI itu menjadi gagal total karena pemerintah belum mampu melatih atau mentraining guru-guru agar mampu menjadi guru tangguh berhati cahaya. Hal yang ada adalah sebatas pelaksanaan program yang evaluasinya seringkali tidak dilakukan. Itulah mengapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan kurang mengena di hati guru.

Sekolah RSBI seharusnya mencontoh sekolah-sekolah laskar pelangi dan 5 menara. Tak perlu studi banding keluar negeri karena pemimpin bangsa seperti Sukarno dan Suharto terbina dari sekolah tradisional itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline