Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

SBY Pening dan Indahnya Pagi di Sekolah

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/07/24/117429_sby-pening_300_225.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/07/24/117429_sby-pening_300_225.jpg"][/caption]

Baru saja saya mbaca berita ada foto SBY yang tidak biasa. Dibelakangfoto beliau ada kata pening. Padahal sambungannya adalah peningkatan kinerja. Itulah hebatnya sang fotografer pengambil gambar. Mampu mengambil gambar yang pas, dan pada moment yang tepat. Bagi saya yang penyuka fotografi, ini adalah foto yang memikat sekali.

SBY pening biarkan saja. Namanya juga presiden banyak hal penting yang harus ditangani. Kalau otak pening itu biasa. Tapi kali ini saya hanya mau bicara indahnya sekolahku saja. Biar urusan politik pakar politik saja yang menuliskannya. Urusan saya sebagai guru adalah urusan pendidikan.

Pagi ini begitu cerah. Para guru yang bertugas piket sudah siap menyambut kedatangan peserta didik. Salaman pagi menjadi budaya sekolah kami. Para guru yang bertugas sudah siap terseyum menyambut kedatangan peserta didik.

Indah sekali rasanya. Bila yang muda menyalami yang tua. Masing-masing bersalaman dulu sebelum mempelajari ilmu. Bila para menyambut peserta didik dengan penuh senyuman, itu tandanya pembelajaran akan menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan akan membuat peserta didik berprestasi, karena mereka diajarkan oleh para guru yang bermutu.

Bagaimana pembelajaran menyenangkan itu? Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan anda di pagi yang indah ini.

Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.

Mari kita lihat artikelnya di kompas.com di sini.

salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline