Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Memotivasi Diri Dengan Kerja Keras untuk Berprestasi

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13110878851492443211

MOS adalah salah satu cara Memotivasi Siswa

Motivasi adalah bagian dari hidup manusia. Tanpa motivasi manusia tidak bisa bertahan hidup. Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita sendiri. Oleh karenanya manusia memerlukan motivasi, baik dari dalam dirinya maupun orang lain. Biasanya motivasi dari dalam diri disebut motivasi intrinsik, dan motivasi dari luar diri disebut ekstrinsik. Namun, alangkah baiknya kita mampu memotivasi diri sendiri dengan kerja keras.

Dalam beberapa buku tentang teori motivasi, banyak definisi kita dapatkan. Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga segala tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun yang kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung bahaya, selalu ada motivasinya. Bila motivasinya didasarkan atas dasar keikhlasan, maka akan melahirkan kecerdasan.

Dalam hal belajar, motivasi itu sangat penting. Memotivasi diri adalah syarat mutlak untuk belajar. Sebab tanpa motivasi dari diri sendiri kita akan terkalahkan melawan kemalasan. Hal itulah yang kami ajarkan dalam pendidikan karakter di sekolah kami. Anak-anak dilatih memotivasi dirinya sendiri untuk mampu menyemangati diri menghadapi tantangan dan rintangan yang menghadang. Terutama dalam mengembangkan potensi minat dan bakat siswa atau peserta didik.

13110883631132867635

Siswa SMP labschool Jakarta mendapatkan Materi Karakter Building dari Mas Aris Ahmad Jaya

Seringkali kita temui, banyak minat dan bakat anak di sekolah tidak berkembang. Hal ini dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat dari para gurunya di sekolah. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang tidak terduga. Hal itulah yang dilakukan kami ketika pertama kali siswa masuk ke sekolah kami dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Di dalam kegiatan MOS itulah siswa diarahkan untuk mampu memotivasi diri dengan kerja keras. Kami memberikan materi karakter building yang membuat para siswa mengerti dan memahami bahwa segala pekerjaan di dunia ini harus dikerjakan dengan ikhlas, cerdas, dan tuntas. Sehingga kerja keras yang dihasilkan benar-benar terdorong dari dalam dirinya dan bukan orang lain. Dengan begitu siswa akan menggapai prestasi tinggi tanpa harus dimotivasi oleh para guru setiap hari. Tak heran bila sekolah kami menjadi kumpulan para juara karenanya.

Dalam definisi lainnya, motivasi bisa juga diartikan berbeda dengan yang saya tuliskan di atas. Menurut John P. Campbell dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Disamping itu, istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran (reward), penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan sebagainya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi yaitu untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan, dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline