Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Belajar dari Musibah Kebakaran

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12994900872066757428

Ibu Ana, dan anak-anaknya, tetap sabar dan tabah ya bu!

Pagi ini saya mengunjungi kawan mengajar saya yang rumahnya terbakar semalam. Sedih rasanya melihat rumah beliau sudah rata dengan tanah. Kebakaran semalam sudah melahap lebih dari 35 rumah yang ada di sekitar jl. pemuda rawamangun Jak-Tim. Ada 2 RT yang rumahnya terbakar, dan saya melihat mereka begitu tabah mengalami musibah ini. Mereka bahu membahu saling tolong menolong dalam menghadapi musibah kebakaran yang baru saja menimpanya.

Sebagai seorang kawan yang melihat langsung musibah kebakaran yang dihadapi kawan saya itu, saya banyak belajar dari kekuatan dan ketabahannya. Ibu Siti Mujanah tetap tersenyum menerima kehadiran kami yang menengok rumahnya yang tinggal puing-puing. Anaknya dhea (murid kami di smp labschool) sangat bersedih hati karena buku-bukunya, dan juga seragam sekolahnya telah habis dilahap si jago merah.

Harta yang masih tersisa hanya baju yang masih ada di badan mereka, dan ibu Ana (biasa kami memanggilnya) tetap  tersenyum menemani kami dibalik kedukaannya. Ibu Ana tetap melayani kami dengan penuh senyuman manisnya.

Ibu ana adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah kami.  Kami baru kemarin hari minggu bertemu. Beliau juga membina ekskul tari di sekolah.  Saya sempat memfoto beliau ketika ada kegiatan ngopi bareng di labschool.

Tetap sabar ya bu ana, kami semua mendoakan ibu dan keluarga agar tetap semangat, dan kami semua di labschool tengah bergerak untuk membantu para korban kebakaran di wilayah ibu. Mereka harsu segera mendapatkan bantuan, khususnya pangan, dan sandang.

Saya banyak belajar dari musibah kebakaran yang saya saksikan hari ini. Bahwa harta yang berupa rumah dapat dengan cepat terbakar api. Mengumpulkan harta memang dianjurkan, tetapi mencari ilmu pengetahuan, dan mengamalkannya jauh lebih utama agar hidup kita bermanfaat bagi orang banyak. harta akan habis di makan air, api, dan angin. Namun ilmu pengetahuan akan tetap abadi sepanjang masa.

Terus terang, saya banyak belajar dari musibah kebarana di rawamangun ini. betapa kita tak bisa hidup tanpa orang lain. Kita harus saling bantu membantu dan tidak boleh egois. Musibah suatu waktu akan menimpa hidup kita, dan kita sudah harus siap menerimanya. Sekarang saatnya kita membantu korban musibah kebakaran ini agar mereka dapat membangun kembali rumah mereka.

Bagi anda yang memiliki dana lebih, dan ingin memberikan bantuan dapat menghubungi tata usaha smp labschool jakarta di telp. 021 4707923 atau 47860038 (bapak Slamet). mari belajar dari musibah kebakaran yang menimpa saudara-saudara kita.

salam Blogger Persahabatan

Omjay

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline