Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Ketika Anda Malas Menulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1295248486514655943

Gunakan Feeling Dalam Menulis

Hari ini malas sekali saya menulis. Bukan karena tak memiliki gairah menulis. Saya malas menulis karena banyak pekerjaan atau tugas pokok yang harus saya kerjakan sebagai seorang guru.

Di sela-sela kesibukan, saya membaca kompasiana seperti biasanya. Ada tulisan yang membuat saya tertawa, dan ada tulisan yang membuat saya semakin termotivasi untuk menulis. Maklumlah tiada hari tanpa menulis sudah menjadi motto hidup saya.

Tahukah anda kenapa saya suka menulis? Karena dengan menulis ada pengetahuan yang saya baca hari ini. Ada pengalaman yang saya dapat hari ini. Rasanya sayang kalau cuma saya nikmati seorang diri. Saya perlu berbagi kepada anda para pembaca tulisan saya. Barangkali ada manfaat yang akan anda dapatkan.

Ditemani murid kesayangan yang bernama Fawaz, tiba-tiba saja saya ingin menulis. Menulis tingkahnya yang unik. Tingkah seorang anak SMP kelas 7 yang tak seperti biasanya. Dia lebih suka mengucilkan diri, dan bermainkan games di komputer, daripada bergaul dengan teman-temannya.

Fawaz terlihat anteng dengan games onlinenya. Dia asyik bermain games counter strike. Saya pun bertanya kepadanya, apa yang kamu dapat dari games ini? Dia pun menjawab Feeling. Denganbermain games ada feeling yang dia dapatkan.

Saya pun termenung, dan lahirlah tulisan ini. Tulisan yang lahir dari sebuah feeling untuk menulis. Tulisan yang dibuat ketika saya malas menulis. Tulisan yang terinspirasi dari jawabannya yang menggoda. Feeling!

Kepala saya mulai senut-senut lagi, dan serangan flu masih menghinggapi tubuh yang tambun ini. Dalam keadaan kepala senut-senut inilah saya menulis. Saya salurkan apa yang ada di kepala saya yang senut-senut. Saya tumpahkan apa-apa yang ada di dalam kepala pada saat istirahat siang ini. Jadwal kosong, dan sholatpun sudah.

Daripada saya ikut me.......***i di ruang guru, lebih baik saya menulis saja. Dengan begitu ada pesan yang ingin saya sampaikan.

Feeling. Ya feeling. Itulah pesan saya dalam tulisan ini. Kalau anda ingin bisa menulis dengan baik gunakan feeling anda, jangan pernah takut untuk mencoba. Tulislah apa yang anda tuliskan dengan penuh perasaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline