Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Tulisanku Adalah Tabunganku

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12919028351451003480

Tulisanku adalah tabunganku. Itulah yang menjadi fokus utama dalam tulisanku kali ini. Sederhana dan mudah dicerna. Semua orang bisa melakukannya. Melakukan menulis seperti halnya orang menabung. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Bila kita komitmen dan konsisten setiap hari menulis selembar, maka dalam setahun kita telah memiliki tabungan menulis sebanyak 365 lembar. Wow keren tuh! Tapi bagaimana caranya agar bisa komitmen dan konsisten setiap hari menulis?

Caranya mudah saja. Memperlakukan tulisan kita seperti halnya kita menabung di bank. Bila motivasi menabung tinggi, tentulah akan semakin banyak jumlah uang simpanan kita di bank. Ditambah pula dengan bunganya. Duit kita di bank pun tanpa terasa akan terus bertambah dari hari ke hari bila rajin menabung.

Begitupun dengan menulis. Bila anda rajin menulis setiap hari, itu sebenarnya anda telah menabung. Menabung tulisan anda agar dapat dirajut menjadi tema yang utuh, dan tanpa disadari  sebenarnya anda sedang membuat buku. Buku kehidupan bagi anda sendiri sebelum mati.

Buatlah buku sebelum mati. Itulah pesan Om Budiman Hakim yang selalu kuingat sampai saat ini. Tulisan beliau begitu memotivasiku agar terus menerus menulis. Bahkan menulis sebelum tidur sudah menjadi motto hidupku.

Tulisanku adalah tabunganku. Tabungan yang akan aku gunakan untuk menyongsong hari esok yang lebih baik. Di sana aku bisa melakukan refleksi diri dari kejadian-kejadian yang pernah kualami. Ada yang bernada duka, dan ada yang bernada suka. Bahkan banyak pula yang bernada canda. Semua itu tergantung kondisiku pada saat itu. Bang ASA bilang, "Omjay gak ada matinye....". Selalu ada di kompasiana setiap hari.

Dengan menulis ada gagasan atau ide yang kusampaikan.  Dengan menulis ada pesan yang ingin kusampaikan kepadamu. Setidaknya bila ku mati esok hari, ada pesan yang tak akan pernah mati. Itulah tulisanku.

Dia akan dibaca oleh anak cucuku. Dia akan dibaca oleh mereka yang mendapatkan manfaat dari tulisanku. Dia akan dibaca bagi mereka yang merasakan kedamaian hati dari tulisan-tulisanku.

Tulisanku adalah tabunganku. Bila tulisanku sudah banyak, akan kurangkai menjadi buku. Entah apa judulnya, akupun belum tahu. Mungkin yang cocok dan menjual, " MENULISLAH SEBELUM TIDUR". Semoga tak kalah menarik dengan buku  SI MUKA JELEK, karya Om Budiman Hakim.

Sudah banyak tawaran dari penerbit yang datang kepadaku untuk diterbitkan, tapi aku masih saja menyimpan tabunganku itu. Entahlah,  aku sendiri  merasakan bahwa tabungan tulisanku belum bisa menjadi buku yang bermutu. Sebab di rumah sehat ini aku masih belajar menulis. Bahkan aku belajar menulis dengan mbak Mariska Lubis.

Tulisanku adalah tabunganku. Semoga saja kau merasakan hal yang sama denganku. Menulis dan terus menulis. Menabung dan terus menabung. Walau terkadang kemalasan menghampiri.

Akupun bermimpi, semoga kelak tulisanku membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline