Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Kompasiana dan Perjalanan Tidak Penting Seorang Blogger

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_301439" align="alignright" width="300" caption="Kompasiana dan Perjalanan Tidak Penting Seorang Blogger"][/caption]

Sebenarnya ingin sekali rasanya saya melanjutkan tulisan tentang warisan terakhir seorang blogger yang memasuki bagian ke-7. Namun pengalaman perjalanan saya dari Jakarta, Solo, dan Yogyakarta membuat saya menunda dulu tulisan itu. Sebab ada hal penting yang harus saya tuliskan tentang kompasiana, dan perjalanan tidak penting seorang blogger.

Bagi saya kompasiana adalah tempat untuk berbagi. Bukan hanya sekedar menjadi sosial media yang membuat saya menjadi pewarta berita atau citizen Journalism. Tetapi kompasiana telah membuat mata saya terbuka lebar-lebar bahwa sosial media akan menemukan kejayaannya. Seiring dengan berkembangnya terus teknologi web 2.0 yang menyatukan kita dalam suka maupun duka.

Kompasiana telah banyak merubah diri ini dari ketidakberanian menulis menjadi berani menulis apa yang dirasakan dan dilihatnya. Berani tampil dalam dunia maya, dan tampil apa adanya di dunia nyata. Berani mencantumkan nama asli, dan terus berbagi. Berbagi apa yang dialami dan disiapkan untuk menjadi warisan terakhir seorang blogger.

Bagi saya, kompasiana adalah tempat menuliskan perjalanan tidak penting seorang blogger menjadi penting. Sebab sesuatu itu bisa dikatakan penting ketika dibutuhkan, dan disebut tidak penting ketika tidak dibutuhkan. Tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Namun siapa yang menyangka kalau tulisan perjalanan tidak penting seorang blogger itu menjadi penting ketika seorang blogger mampu menuliskannya dalam gaya bahasa yang populer. Gaya bahasa yang mudah dimengerti, dipahami, menginspirasi, dan bermanfaat bagi para pembacanya.

Jangan pernah lelah untuk menulis. Jika suatu ketika saya tidak ngeblog lagi, maka ada kenangan yang tidak penting menjadi penting. Seperti tulisan mas amril yang ada di http://daengbattala.com/?p=1725&cpage=1#comment-18454. Blog yang saya buat, sebagai catatan-catatan dari hati saya ini, pada awalnya memang saya niatkan sebagai sebuah monumen kenangan untuk menyimpan hal-hal penting (dan juga tidak penting) sepanjang perjalanan hidup saya selama ini. Ia adalah sebuah “sidik jiwa” yang memahat setiap serpih-serpih fragmen kehidupan yang saya jalani dan berbeda dengan apa yang dialami oleh orang lain, dalam sebuah catatan online. Episode-episode kehidupan itu boleh jadi akan menjadi referensi bermanfaat buat orang lain, setidaknya menjadi “jembatan hati” yang menghubungkan pengalaman kami masing-masing pada sebuah ruang waktu dan tempat berbeda.

Wahai teman-teman kompasiana yang omjay sayangi, kagumi, dan banggakan. Menjelang perayaan hari ulang tahun kompasiana yang kedua ini, silahkan membaca tulisan kang hadi samsul di http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/23/catatan-tahun-ke-2-kompasiana-bag1/. Dalam tulisan kang hadi itu banyak hal yang menjadi refleksi bagi kompasiana untuk terus membenahi diri. Jangan pernah berpuas diri, karena kompasiana masih mengalami kekurangan di sana sini. Terutama masalah IT yang harus terus diperbaiki kualitasnya.

Bagi saya kompasiana telah memberikan semangat kebersamaan untuk menjadikan media sosial  blog atau blog keroyokan  menjadi sebuah media yang tak kalah mutunya dengan media arus utama. Hal itu akan tercipta bila rumah sehat kompasiana selalu terjaga dari tangan-tangan iseng yang tidak ingin kompasiana menjadi besar.

Akhirnya, perjalanan tidak penting seorang blogger akan saya bukukan dalam sebuah buku yang sedang saya rajut dengan penuh kehati-hatian. Sebab selera pasar jelas harus terperhatikan agar penerbit mendapatkan untung, dan tidak membuat buntung penulisnya. Kalau sudah begitu, kenapa tak segera menulis sebelum tidur di kompasiana, dan tulislah perjalanan tidak penting seorang blogger dengan penuh percaya diri. Dari kepercayaan diri yang kuat itulah anda akan menjadi magnet dahsyat bagi pasir-pasir magnet yang ada di sekitar anda. Hal itu sudah terbukti dari teman-teman kompasiana yang telah berhasil menerbitkan bukunya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay http://wijayalabs.com Cerita sebelumnya, dan mungkin tidak penting untuk dibaca: http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/12/warisan-terakhir-seorang-blogger/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/13/warisan-terakhir-seorang-blogger/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/14/warisan-terakhir-seorang-blogger-3/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/15/warisan-terakhir-seorang-blogger-4/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/17/wasiat-terakhir-seorang-blogger-5/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/19/warisan-terakhir-seorang-blogger-6/ Catatan: Tulisan  bersambung warisan terakhir seorang blogger ini dibuat untuk merayakan hari blogger nasional yang akan jatuh pada tanggal 27 Oktober 2010.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline