Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Warisan Terakhir Seorang Blogger (6)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_294337" align="alignleft" width="150" caption="Omjay dan Raditya Dika"][/caption]

Mutiara menghentikan sejenak bacaannya. Tak tahan membaca pesan almarhum ayahnya yang begitu mendalam. Air matanya turun begitu deras, dan membuatnya berhenti sejenak membaca pesan almarhum ayahnya itu.

Lalu dengan terbata-bata, ia mulai kembali membacakan pesan ayahnya yang cukup panjang.

Berbeda dengan ketiga kakaknya (intan, berlian, dan permata) yang sudah mendapatkan warisan sebelumnya. Mutiara merasakan mendapatkan warisan yang sangat banyak dari ayahnya yang rajin menulis setiap hari di http://kompasiana.com. Warisan berupa artikel yang belum sempat dibukukan oleh ayahnya.

Anakku mutiara, ayah tahu kamu memiliki hobi menulis sama seperti ayah. Oleh karena itu ayah berikan blog ayah yang beralamat di http://kompasiana.com/wijayalabs kepadamu. Ayah yakin kamu bisa terus mengelola blog ayah ini dengan baik dan meng-updatenya terus setiap hari. Sebab blog ini berbeda sekali dengan blog-blog ayah sebelumnya. Proses interaksi antara penulis dan pembaca cepat sekali terjadi, kamu pun tak perlu berpusing diri karena tak perlu belajar HTML.

[caption id="attachment_294341" align="alignright" width="154" caption="http://radityadika.com/"][/caption]

Belajarlah menulis kepada mas Radityadika. Seorang blogger lucu nan kocak yang sangat luar biasa. Kabarnya, dia sekarang rajin menulis di http://blogdetik.com. Sebuah blog milik detik.com yang juga ramai peminatnya.

Sewaktu pertama kali bertemu dengan mas Raditya dika di acara kopdar kompasiana, ayah merasakan mendapatkan tenaga yang luar biasa dari orang kreatif ini. Sejak saat itu, ayah bertekad untuk selalu menulis setiap hari di blog kompasiana.com. Dari bulan Januari 2009 s.d. saat-saat ayah meninggalkan kalian, ayah masih terus menulis. Dengan motto menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi membuat ayah memiliki semangat yang tinggi dalam menulis. Menulis apa yang disukai dan dikuasai.

[caption id="attachment_294340" align="alignleft" width="448" caption="Narsis bersama mas yulyanto, mbak Linda, kang pepih, dan Mas Aris"][/caption]

Di blog kompasiana, ayah banyak belajar menulis. Itulah kenapa ayah mau menjadi blogger kompasiana. Sebuah blog keroyokan yang digagas oleh seorang Jurnalis berpengalaman yang bernama pepih nugraha. Ayah memanggilnya kang haji pepih nugraha.

Dari ide kreatif kang haji pepih nugraha inilah blog ini terus berkembang dengan dibantu admin kompasiana lainnya seperti mas iskandar, mas nurul, mas robert, dan mas aria. Juga tak lupa jasa super admin kang Taufik Miharja dan juga mas Edi Taslim yang telah memimpin kompas.com dengan sangat baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline