Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Istriku Bukan Seorang Blogger, Tapi Semangat Kartininya Luar Biasa!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_123780" align="alignleft" width="448" caption="Kartini-Kartini kecil"][/caption]

Pagi-pagi sekali istriku sudah terbangun. Di hari kartini ini, ada sesuatu yang harus dia siapkan untuk kedua anak kami. Biasa, setiap hari Kartini, 21 April anak-anak sekolahan merayakannya.

Semua murid SD diminta memakai pakaian tradisional. Temasuk kedua putri kami (intan dan berlian) yang masih bersekolah di SD Jatibening X Bekasi dekat rumah.

Istriku memang bukan seorang blogger yang mampu merangkai kata atau kalimat yang indah dalam menyambut hari kartini ini melalui blog. Dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Seorang ibu rumah tangga yang melayani kami semua dengan penuh kasih sayang.

Pagi-pagi sekali istriku sudah menyiapkan pakaian yang akan dkenakan oleh kedua putri kami. Membangunkan mereka dengan penuh kelembutan. Meminta mereka untuk bangun pagi dan segera mandi karena salon untuk memasang sanggul banyak sekali pengunjungnya di hari kartini ini.

Saya tertawa geli melihat kedua putri saya memakai sanggul. Cantik dan menarik. Secantik mamanya.

[caption id="attachment_123784" align="alignright" width="379" caption="Berlian dan teman sekelasnya"][/caption]

Tapi sayang hidung mereka kayak ayahnya yang pesek membuat saya termehek-mehek sendiri memegang hidung sendiri. Inilah hasil kolaborasi sepasang suami istri, hehehehehe.

Istriku memang bukan seorang blogger. Tak suka menulis di blog apalagi facebook. Kalau aku ajak untuk ngeblog, jawabannya ringan aja. "Males". Nggak minat!, begitu katanya.

Walaupun istriku bukan seorang bloger, tetapi semangatnya di hari kartini ini begitu luar biasa. Seolah-olah istriku telah bertemu langsung dengan ibu Kartini. Menyemangati anak-anak dengan berpakaian jawa ala raden ajeng kartini lengkap dengan sanggulnya. Mengenang semangat para wanita agar sejajar dengan para pria dalam berkarya. Menjunjung emansipasi wanita tanpa kehilangan fitrahnya sebagai wanita.

[caption id="attachment_123788" align="alignleft" width="300" caption="Para ibu yang ikut sekolah lagi di hari Kartini"][/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline