[caption id="attachment_157633" align="alignleft" width="300" caption="Ibu Indira, Prof Conny, dan Prof Arif"][/caption]
Sekolah itu harus menyenangkan. Kesimpulan itulah yang saya dapatkan dari ceramah Prof. Conny R. Semiawan yang berjudul pelayanan prima melalui pendidikan holistik di aula TK Labschool jakarta tadi sore, Kamis, 3 Juni 2010. Intinya, memanusiakan manusia selayaknya manusia.
Prof. Conny menceritakan kepada kami bagaimana mempertahankan reputasi sekolah sebagai rumah kedua bagi peserta didik agar mampu merangsang keunggulan-keunggulan tersembunyi dalam dirinya. Tidak memperlakukan peserta didik seperti robot, dan berhati-hati dalam mengelola kelas akselerasi. Apalagi dengan julukan sekolah bertaraf internasional (SBI) yang pada akhirnya menciptakan kasta dalam dunia pendidikan kita.
Sekolah harus dibangun atas dasar humanistik sehingga terjadi proses interaksi yang baik antara sesama manusia. Di sekolah itu terjadi Lingkungan Belajar yang menyenangkan (LBM). Di samping itu pula terjadi pembelajaran yang mengundang.
Siswa dan guru sama-sama belajar dalam pembelajaran yang mengundang. Masing-masing individu diharapkan menjadi manusia yang arif dan bijaksana. Tidak egois dan mampu bekerjasama dengan orang lain.
Pergaulan adalah ciri khas dari pembelajaran yang mengundang. Terjadi proses interaksi yang berdasarkan to be dan bukan to have. Mencintai peserta didik dengan penuh kasih sayang yang tulus dan tidak ada udang dibalik batu. Semua dilaksanakan atas dasar keikhlasan dan bukan paksaan.
Dalam interaksi antar manusia itu, dialog harus terus dilakukan dan tidak bersifat monolog. Guru dan siswa sama-sama mengalami pembelajaran yang mengundang dan menyenangkan. Terjadilah pertemuan fisik, emosional, dan mental di antara siswa dan juga guru.
Mereka saling bersilahturahmi dan menciptakan ekspresi yang senantiasa bergembira ketika berada di sekolah. Guru harus mampu menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa. Oleh karena itu, dialog harus terus dikembangkan dalam pembelajaran yang mengundang sehingga peserta didik merasa bangga berada di sekolah itu.
Untuk membuat sekolah itu menyenangkan diperlukan kerjasama semua pihak. Guru dan orang tua harus saling bersatu. Harus ada rasa memiliki yang sama sehingga timbul kebersamaan agar tercapai kebermaknaan dalam menghayati pendidikan yang bukan magic formula.
Sekolah harus mampu mengisi otak kanan dan kiri siswa secara seimbang dan membentuk watak siswa yang berkarakter. Para guru harus mampu memberikan keteladanan dan meminimalisasi teguran.
Sekolah adalah persemaian dari potensi siswa yang terus tumbuh mengikuti suatu perkembangan yang senantiasa berubah. Guru harus mampu membantu perkembangan peserta didik dengan sistem yang benar dan berpihak kepada peserta didik.